Mohon tunggu...
Mahmud Hilaluddin
Mahmud Hilaluddin Mohon Tunggu... -

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hilal Tidak Pernah Berbohong!!!

20 Juli 2012   03:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:46 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_188645" align="alignleft" width="351" caption="hilal. http://pustakaalatsar.wordpress.com/tag/hilal/"][/caption]

Mereka bertanya kepadamu tentang hilal (bulan sabit). Katakanlah: “Hilal (bulan sabit) itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji” (QS. Al Baqarah: 189)

Hilal akhirnya tampak walaupun belum mencapai 2 derajat, akibatnya terjadi lagi perbedaan awal puasa. Ada yang menanggapi perbedaan ini sebagai sesuatu yang serius sehingga menganggap islam tidak bisa menyelesaikan perbedaan, tetap bertikai. Ada yang menanggapi dengan biasa-biasa saja, toh kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Ada yang menanggapi dengan damai, mau puasa jum'at atau sabtu diserahkan kepada pribadi masing-masing yang penting laksanakan puasa. Ada juga yang menanggapi dengan menerima perbedaan itu dengan tetap teriak sana teriak sini, colek sana colek sini, ribut sendiri cari perhatian.

Sikap yang terakhir ini ternyata yang paling banyak terlihat!, kenapa demikian? Tentu karena semua media dari cetak sampai elektronik membahas peristiwa ini, tentu tak ketinggalan warga kompasiana.

Bagi saya yang paling berpengaruh adalah media elektronik. Perbedaan awal bulan ramadhan adalah berita, karena perselisihan akan menjadi sumber berita. Kebanyakan media elektronik akan mencari sumber berita (jika perlu) yang paling keras memegang metode perhitungan bulan agar tontonannya jadi menarik.

Apakah kita harus memelihara pertikaian ini?, Entah sampai kapan? kita hanya bisa menunggu?. Jika anda mempunyai ilmu berundinglah membuat kesepakatan. Bagi anda dan saya (yang kurang ilmu) yang harus kita lakukan adalah tetap sabar dalam perbedaan dan tidak menambah minyak  dalam api pertikaian. Ciptakanlah suasana damai disekeliling kita. Saya percaya para ulama ilmuwan, para ilmuwan ulama dan pemerintah terus berusaha mencari titik temu. Berikan tenggang waktu kepada ahlinya untuk menyelesaikan perbedaan ini.

Terima saja dulu perbedaan ini dengan lapang dada sebagai tanda kekuasaan Tuhanmu. Sangat mudah bagi Tuhanmu menutup penglihatanmu dengan awan, sangat mudah bagi Tuhanmu menyikirkan awan dari langit. Sangat mudah bagi Tuhanmu menghentikan peredaran benda-benda langit maka kurangi perselisihan akibat perbedaan, redamlah kesombongan ilmumu, rendahkanlah dirimu dihadapan Tuhanmu. Beribadahlah, pergunakanlah bulan yang paling mulia ini dengan ibadah-ibadah yang akan menolong kamu dihari perhitungan nanti. Perbanyaklah amalan baikmu sehingga timbangan amalan baikmu akan lebih berat dari pada amalan burukmu.

Hilal adalah hukum alam?. Bagi saya, hilal adalah hukum Tuhan makahilal tidak akan pernah bohong, matahari, bumi, bulan dan benda-benda yang ada di semesta raya ini telah patuh kepada Rabbnya, dia beredar menurut ketentuan Penciptanya.

Hilal tidak pernah bohong, sampai hari kiamat hilal akan tetap terlihat sebagai penanda waktu bagi manusia, dia akan tetap muncul dengan ketetapan Tuhannya. Hilal akan hilang bersama berakhirnya dunia ini saat kiamat tiba.

Hilal tidak pernah bohong, yang pernah bohong adalah Hilal yang menulis artikel ini (jangan tanya bohong tentang apa dan kepada siapa ya…..:), dan jangan kuatir artikel ini bukan kebohongan.

Hilal tidak pernah bohong (walaupun sekedar bercanda) kepada kekasih tercintanya bahwa dia punya kekasih lain karena dia tidak mau menyakiti hati kekasihnya. (Jangan tanya hilal pernah bohong apa kepada kekasihnya (yang telah menjadi ibu dari anak-anaknya …..:)))

Selamat berpuasa ramadhan.

Salam Damai

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/07/18/hilal-bulan-sabit-yang-tampak-pada-awal-bulan/

________________________________________

http://www.nu.or.id/

http://www.muhammadiyah.or.id/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun