Ke depannya, mahasiswa KKN berharap program ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat setempat dengan dukungan pemerintah desa. Selain itu, pelatihan lanjutan mengenai pengolahan produk berbasis jamur tiram juga direncanakan, termasuk diversifikasi produk seperti bakso jamur, keripik jamur, dan lainnya.
Harapan untuk Masa Depan
Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menyatakan apresiasinya atas inisiatif para mahasiswa KKN dalam memberdayakan masyarakat melalui inovasi berbasis potensi lokal. "Kami bangga mahasiswa kami mampu berkontribusi nyata untuk masyarakat. Program ini menunjukkan bahwa kerja sama antara akademisi dan warga dapat menghasilkan solusi berkelanjutan yang berdampak positif bagi desa," ujarnya.
Dengan inovasi ini, Desa Bakalan diharapkan tidak hanya dikenal sebagai penghasil jamur tiram, tetapi juga sebagai pelopor inovasi pangan sehat yang dapat menginspirasi desa-desa lain di Mojokerto dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H