Mohon tunggu...
Mahmud Aji
Mahmud Aji Mohon Tunggu... Guru - Guru di sebuah sekolah menengah pertama di Provinsi Jambi.

Seorang pendidik yang konsen terhadap permasalahan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Role Playing, Salah Satu Metode untuk Meningkatkan Karakter Peserta Didik

9 Juli 2023   13:00 Diperbarui: 9 Juli 2023   13:04 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan upaya konkret dari pemerintah Indonesia untuk mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam sistem pendidikan. Melalui kebijakan ini, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan karakter yang kuat, seperti integritas, tanggung jawab, kerja sama, kepedulian, dan nilai-nilai moral yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Selain upaya dari pemerintah, perlu upaya dari guru sebagai pendidik dalam rangka peningkatan karakter peserta didik.

        Guru memiliki peran kunci dalam meningkatkan karakter peserta didik. Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan karakter peserta didik:

  • Guru dapat menjadi contoh teladan bagi peserta didik dengan menunjukkan perilaku yang baik dan memiliki karakter yang positif. Guru dapat merancang pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk aktif terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan yang membangun karakter. Misalnya, dengan menggunakan diskusi kelompok, proyek kolaboratif, permainan peran, atau simulasi, guru dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial, kerjasama, dan kepemimpinan.
  • Guru dapat membangun pembiasaan dan ritual yang mendukung pembentukan karakter. Misalnya, memulai setiap hari dengan refleksi singkat tentang nilai-nilai karakter, atau menyelenggarakan kegiatan rutin seperti "kelas santun" atau "waktu berbagi" di mana peserta didik dapat berbagi pengalaman dan refleksi mengenai nilai-nilai karakter.
  • Guru dapat memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler atau klub di sekolah untuk mendukung pembentukan karakter peserta didik. Misalnya, klub sosial, klub lingkungan, atau klub sukarelawan dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar tentang tanggung jawab sosial, kerjasama, dan pengembangan diri.
  • Guru dapat secara konsisten mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran di berbagai mata pelajaran. Misalnya, dengan mengaitkan konsep akademik dengan nilai-nilai seperti kejujuran, kerjasama, atau empati, guru dapat membantu peserta didik untuk melihat keterkaitan antara pembelajaran akademik dan pengembangan karakter.
  • Guru dapat membangun hubungan yang positif dan saling percaya dengan peserta didik. Dengan mendengarkan dengan empati, memberikan umpan balik konstruktif, dan memberikan dukungan yang tepat, guru dapat membantu peserta didik untuk tumbuh dan mengembangkan karakter yang baik.
  • Guru dapat berkolaborasi dengan orang tua dalam mendukung pembentukan karakter peserta didik. Komunikasi terbuka, pertemuan orang tua, atau kolaborasi dalam proyek karakter dapat memperkuat pengaruh positif di lingkungan pendidikan.

        Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa salah satu upaya guru dalam meningkatkan karakter peserta didik adalah dengan menggunakan metode pembelajaran. Dari sekian banyak metode pembelajaran yang ada, salah satu metode yang efektif untuk mencapai hal ini adalah melalui role playing atau bermain peran. Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang (Kiromim Baroroh, 2011). Metode role playing juga  merupakan metode penguasaan bahan- bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan (Tyastuti, 2017; Wulandari et al., 2023).

        Dalam metode role playing ini, peserta didik akan memainkan peran tertentu dalam situasi tertentu, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial, empati, dan pemecahan masalah. Metode role playing ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan karakter peserta didik secara menyeluruh. Pertama-tama, role playing membantu peserta didik memahami perspektif orang lain. Dalam bermain peran, mereka harus memasuki karakter yang berbeda dengan latar belakang, pandangan hidup, dan emosi yang berbeda pula. Hal ini membantu mereka melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda dan mengembangkan empati terhadap orang lain. Peserta didik belajar menghargai perbedaan dan memahami bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan tantangan yang unik. Ini penting dalam mengembangkan karakter yang inklusif dan toleran.

          Selain itu, role playing juga melibatkan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dalam situasi bermain peran, peserta didik akan dihadapkan pada tantangan dan masalah yang harus mereka selesaikan sebagai karakter yang mereka mainkan. Mereka harus memikirkan strategi terbaik, berkomunikasi dengan baik, dan bekerja sama dengan anggota tim lainnya. Proses ini melatih kemampuan peserta didik dalam mengatasi masalah dalam kehidupan nyata. Mereka belajar untuk berpikir kritis, membuat keputusan yang baik, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

        Selanjutnya, role playing juga membantu peserta didik mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif. Dalam bermain peran, mereka harus berinteraksi dengan karakter lain dan menyampaikan pikiran, perasaan, dan ide-ide mereka. Mereka belajar untuk mendengarkan dengan baik, mengungkapkan pendapat dengan jelas, dan berkomunikasi secara persuasif. Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional. Melalui role playing, peserta didik dapat mengasah keterampilan ini dengan cara yang interaktif dan mendalam.

        Tak kalah penting lagi, role playing juga membantu peserta didik mengatasi ketakutan dan mengembangkan rasa percaya diri. Bermain peran memungkinkan mereka untuk menghadapi situasi sosial yang menantang dalam lingkungan yang aman. Mereka dapat mengatasi kecemasan, belajar menghadapi penolakan, dan mengembangkan kepercayaan diri mereka. Proses ini membantu peserta didik menjadi lebih percaya diri dalam berkomunikasi, menghadapi tantangan, dan mengambil risiko yang diperlukan untuk pertumbuhan pribadi.

        Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam rangka meningkatkan karakter peserta didik, role playing dapat menjadi alat yang sangat efektif. Metode ini melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran, memungkinkan mereka untuk belajar melalui pengalaman langsung dan refleksi. Role playing membantu peserta didik memahami perspektif orang lain, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, keterampilan komunikasi, dan kepercayaan diri. Dengan memperkuat karakter peserta didik, metode ini membantu mereka menjadi individu yang lebih baik dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.

Referensi:

Kiromim Baroroh. (2011). Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik Melalui Penerapan Metode Role Playing. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 8(2), 149--163.

Lubaba, M. N., & Alfiansyah, I. (2022). Analisis Penerapan Profil Pelajar Pancasila Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Di Sekolah Dasar. Sains Dan Teknologi, 9(3), 2022--2687.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun