Bicara tentang seni mural, seni mural adalah karya seni yang direalisasikan atau diciptakan pada permukaan tembok, atau bidang-bidang vertikal lainnya.Â
Kata mural sendiri berasal dari bahasa latin yaitu "murus",yang berartikan tembok. Oleh karena itu, seni mural seringkali berkaitan dengan lukisan atau gambar besar yang membutuhkan media yang besar seperti tembok, tak jarang seni mural juga disebut dengan seni jalanan atau seni rupa kontemporer.Â
Berbeda dengan seni rupa lain pada umumnya yang dipamerkan dalam event pameran, galeri ataupun museum, seni mural ini justru ditempatkan atau seringkali ditemukan di tempat-tempat umum seperti jalanan, bangunan, atau tembok-tembok entah itu di dalam atau luar ruangan, dan termasuk di daerah jalan Gatot Subroto kota Solo.
Jalan Gatot Subroto Ngarsopuro terlihat menawan dengan berbagai ornamen lampu taman, kanopi, serta gapura yang bertemakan Pura Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan Surakarta.Â
Namun yang paling diburu oleh para wisatawan yang datang ke Kawasan tersebut adalah bentangan mural warna warni dengan konsep yang unik-unik.
Sejak sekitar 2017 yang lalu, kawasan yang semula sepi itu kini riuh rendah dengan aktivitas anak muda. Mereka mengabadikan gambar di antara mural sembari menikmati suasana malam Kota Bengawan.
Tampilan baru koridor gatsu ini sukses menambah cantiknya Kota Solo, bahkan jadi salah satu titik rujukan baru untuk berkumpul masyarakat di malam hari.Â
Tak lagi terpusat di depan balai kota saat ini. Ratusan spot mural di Koridor Jalan Gatot Subroto, Koridor Ngarsopuro, dan Gang Kampung Kemlayan serta Timuran jadi daya tarik kota Solo.Â
Lokasi ini jadi pusat wisata, salah satunya untuk spot foto. Mengingat kawasan ini cukup instagramable, dengan mural warna-warni yang cukup estetik.
Saya LUTHER asal Papua Mahasiswa ISI SURAKARTA kerab dipanggil dengan sebutan nama Pace Luther.Â
"Jujur pertama kali saya ke sini sangat kagum dengan keindahan di jalan Gatot Subroto, di Papua indah akan kekayaan alamnya dan Di solo ini indah akan kekentalan keberagaman seni dan budaya nya.", ujarku sembari mengulas senyum.Â
Begitu ada waktu luang, aku bersama teman temannya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan mampir ke koridor Jalan Gatot Subroto yang cukup terkenal sebagai salah satu ikon kunjungan di malam hari.
Tentu, banyak masyarakat di Solo yang menyambut positif adanya mural di Jalan Gatot Subroto. Mereka melihatnya sebagai penghias kota yang menghadirkan seni ke dalam ruang publik, memperindah jalan, serta menciptakan atmosfer yang ceria dan menarik.Â
Namun, ada juga sebagian yang memiliki pendapat berbeda. Beberapa orang mungkin memiliki perspektif bahwa mural-mural tersebut bisa mengalihkan perhatian pengendara atau menciptakan tampilan yang berlebihan di lingkungan sekitar.Â
Tetapi secara keseluruhan, respons mayoritas masyarakat terhadap mural di jalan Gatot Subroto Solo masih cenderung positif karena kebanyakan melihatnya sebagai aset seni yang menggembirakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H