4 menit menuju habisnya waktu normal dan tim yang digadang-gadang calon juara itu kecolongan.
Adalah Gianluca Mancini, bukan anak Roberto, yang jadi biang keladi, atau pahlawan jika anda Tifosi klub ibukota. Sundulannya menyambut crossing Gonzalo Villar dari sisi kanan penyerangan, hanya mampu ditatap nelangsa oleh Samir Handanovic.
Barangkali sembari ambil bola dari jala, kapten Inter itu membatin "Si Bos bakal mengaum lagi, nih. Kuat kuat, Samir, kuat kuat."
Sebelum sampai ke menit 86 itu, anak asuh Conte bisa dibilang tampil ciamik. Meski kalah penguasaan bola, mereka mampu terapkan tekanan kala merangsek ke lini pertahanan lawan. 13 tembakan milik Inter berbalas 10 dari Roma, Pau Lopez dan Handanovic jarang berleha-leha tadi malam. Tarik ulur dua tim penghuni papan atas Serie A berjalan sengit
Dari kilas highlight, Lopez lebih spektakuler sebab gagalkan tiga peluang jarak dekat duo Lautaro Martinez dan Rom Lukaku. Apalagi saat sang Spaniard terbang menangkis tandukan Rom dalam posisi bebas. Namun itu belum cukup untuk sepenuhnya jagai keperawanan gawang.
Sundulan Skriniar dari skema sepak pojok Marcelo Brozovic pada menit 56 buat kedudukan imbang. Di paruh pertama menit 17, tim Serigala sempat unggul berkat sepakan Lorenzo Pellegrini, yang terima sodoran Mkhitaryan di luar kotak penalti.
Pemuda asal Maroko, Achraf Hakimi lalu bawa Si Biru-Hitam balikkan keadaan. Meneror sisi kiri pertahanan Roma, ia merangsek ke ujung kotak penalti, serongkan badan dan lepaskan tendangan kaki kiri. Bola melintir, lewati Lopez yang terlambat bereaksi, menyambar mistar dan masuk ke dalam. Bravo Hakimi! Inter 2- Roma 1.
Edin Dzeko, striker gaek Bosnia itu, telah keluar, masuk Borja Mayoral. Praktis hidung-hidung fans Inter kembang kempis, beranggapan "Ah, hawa kemenangan barangkali seperti ini ya". Dengan apa Roma bakal membalas jika ujung tombak andalannya saja sudah menepi?
Tempo menurun, bola makin nyaman dibelai pemain berbalut kostum merah. Tak masalah, kita akan bertahan. Euforia keunggulan yang tersisa serta tipisnya waktu normal di pelupuk mata. Kemudian, di menit 84, Gianluca Mancini dengan gagah membuyarkan itu semua.
O, engkau, kelalaian!
O, engkau, Eriksen di bangku cadangan!
Pasca laga, Conte tidak munculkan topeng kemarahannya. Entah bosan karena kejadian begini terus berulang atau masih tak percaya kemenangan sirna seketika.Â
"Kami punya kesempatan untuk menutup laga," ujarnya seperti dilansir dari Kompas. "(namun) Kami kekurangan insting pembunuh. ...(Roma) tim kuat yang melakukan banyak hal bagus."
Oke, oke. Conte pilih tunjukkan sisi reflektif dan tenang di hadapan publik. Kemungkinan Handanovic dan kompatriot kena auman sang pelatih tetap terbuka.
***
Tersisih dini dari kompetisi Eropa, Inter menaruh semua peluru mereka untuk kejayaan domestik musim ini. Di Serie A, Scudetto masih ngambang, beda dengan musim-musim sebelumnya dimana Nyonya Tua angkuh berkuasa.
Terpaut tiga angka saja Inter dari Si Merah-Hitam, sang rival sekota, AC Milan. Bila ingin menyalip tetangganya, La Beneamata wajib hilangkan kebiasaan buang poin di menit-menit akhir seperti ini sebab tidak sehat bagi metabolisme sosok jawara. Pun hilang poin di hadapan tim yang notabene mampu ditaklukkan, Sampdoria misalnya pada Giornata ke-16.
Di ajang Coppa Italia, yang barangkali dicanangkan sebagai prioritas terakhir namun dibuang sayang, Si Biru-Hitam akan bergulat dengan Franck Ribery dan Dusan Vlahovic dari ACF Fiorentina, Rabu mendatang (13/01/2020). Meski tersaruk di peringkat 12 klasemen liga sementara, La Viola masih punya amunisi solid untuk melukai raksasa. Tanyakan pada Matthijs de Ligt yang rasakan kekuatan fisik Vlahovic beberapa minggu ke belakang. Pun Fiorentina kantongi bekal bagus dengan kalahkan Cagliari di Artemio Franchi, 1-0, malam tadi waktu Indonesia.
Babak final masih jauh. Beberapa fase harus dijajaki. Bila lewati hadangan Si Ungu, pemenang laga Milan-Torino jadi lawan di babak 8 besar. Dan Inter harus tampilkan performa stabil, mengingat format turnamen dalam Coppa Italia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H