Mempunyai sumber dana dan daya luar biasa, ia meluncurkan bom nuklirnya sendiri dari luar angkasa yang disalahartikan sebagai serangan alien oleh warga dunia.
Kejam? Ya, kejam. Namun terbukti efektif sebab Amerika dan Uni Soviet lantas sepakat berdamai serta bahu-membahu bersiap menyongsong "pihak ketiga" yang tak mereka ketahui.
Melalui jalan yang pahlawan-pahlawan ambil, penonton seakan diajak menyaksikan sisi tokoh manusia super yang kadang luput dari perhatian yakni sisi kemanusiaan itu sendiri. Ambil contoh Night Owl.
Ia benar-benar mengasingkan diri dari "pekerjaan" masa lalunya, meninggalkan peralatan tempurnya teronggok, berdebu di bunker bawah tanah. Untuk menyadari betapa hampa kehidupannya tanpa kegiatan menantang malam hari di masa lalu. Rasa sepi yang ternyata juga dirasakan oleh Silk Spectre, satu-satunya pahlawan wanita dalam lingkaran Watchmen.
Lalu ada Rorschach yang miliki pandangan bahwa dunia memang hanya hitam dan putih. Ia berperan bak hakim sekaligus eksekutor di pojok tergelap jalanan. Sikapnya yang tak mau berkompromi ketika berhadapan dengan kejahatan jadi suatu hal yang menarik. Ia seakan tak mau memahami mengapa seorang penjahat melakukan hal buruk. Kejahatan adalah kejahatan, terlepas apapun motifnya. Kira-kira begitu menurut tokoh bertopeng hitam-putih ini.
Merasa kurang jika pahlawan super tak memiliki kemampuan dewa? Tenang, Anda tak akan begitu kecewa karena Watchmen menghadirkan Dr. Manhattan. Memiliki latar belakang seorang ilmuwan nuklir, hidupnya berubah 180 derajat setelah kecelakaan di laboratorium pemisah materi. Tak tanggung-tanggung, ia kemudian mampu berteleportasi ke Mars dalam sekedipan mata, memanipulasi benda di sekitarnya, dan berbagai hal menakjubkan lainnya.
Salah satu narasi cerita bahkan mendeskripsikannya dengan ungkapan:" God is real and He is American".
Sayang, kekuatan tak terbatas ruang dan waktu tersebut memberikan dampak teramat mahal bagi Dr. Manhattan. Kekuatan super itu justru membuat cacat kepekaannya. Ia tak lagi memandang kehidupan dengan mata manusia pada umumnya. Seiring waktu, ia menjadi kian terisolir secara emosi bahkan ketika berinteraksi dengan wanita yang notabene kekasihnya.
Secara keseluruhan, Watchmen dapat menjadi alternatif tontonan yang menarik karena menyuguhkan bangunan cerita yang kompleks dan unik ketimbang film-film superhero stereotip umumnya. Sisi sosial nan emosional para pembela kebenaran direkam dalam porsi pas.Â
Keragaman definisi keadilan yang diyakini berdasar pengalaman dan pengetahuan para tokoh barangkali pula dapat mengingatkan kita bahwa ada 1001 jalan mencapai Roma pun dengan resiko dan konsekuensi yang menanti kelak.