Mohon tunggu...
Mahliana De Uci
Mahliana De Uci Mohon Tunggu... Freelancer - dan bagaimana saya harus mengisi kolom ini?

Gemar menonton bola dan main PES. Asli Majalengka.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Soal Bongkar Personil RHCP dan Kisah Lain

16 Maret 2018   17:17 Diperbarui: 16 Maret 2018   17:22 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya dong. Yang sekarang sholehah, bro. Hehehe" jawabnya sumringah.

"Oh ya? Gimana gitu?" Heran. Kok Josh Klinghoffer ia bilang sholehah. Sebelah mananya?!

"Yang kemaren minta jalan ke mall mulu. Nonton wajib 2 minggu sekali. Lha yang ini..."

Sebelum makin melantur, kupotong omongan Imin dengan menepuk jidatnya yang lebar. Tak terima, Imin pasang kuda-kuda silat. Buru-buru kuluruskan bahwa topik pembicaraan yang dimaksud adalah personel baru RHCP. Kuda-kuda mengendur. Imin manggut-manggut sambil mengelus jidat.

"Mmm itu toh. Tak kira kamu ngomongin pacar saya yang baru (aku curiga ia nyombong tanpa sengaja)." Imin beranjak meminta air putih kepada mbak Narti, penjaga warung nasi.
"Ya ga jelek-jelek amat emang, tapi dibanding sama John jauh lah. Soulnya itu ga dapet." Sambungnya setelah minum dan menyulut rokok. Habis bilang begitu, ia pasang pose merokoknya Chairil Anwar. Lagakmu min, min.

"Kalo dibandingin terus ga bakal ada abisnya kali. Ntar yang kita liat cuma kekurangan si Josh sama kelebihan si John. Kasian Josh lah, min."

"Ya balik ke selera saja sih." Seraya mengepulkan asap ke udara dan pasang posisi ambil-makanan-nyelip-di-geraham.

***

Entah kenapa di kamar mandi terbayang obrolan lama soal gitaris Red Hot Chili Peppers. Ketika dihadapkan pada persoalan nyata di depan mata. Aku termenung sambil nongkrong di wc. Sesekali tersenyum getir, sesekali menggaruk kepala dan berkali-kali nyiram 'hasil tongkrongan'.

"Pindah jurusan mungkin bukan jawaban tepat. Semua ilmu tentu memiliki kadar kesulitannya masing-masing. Belum tentu jika pindah maka semuanya berjalan tanpa hambatan. Dasar naif kau." Batinku.

"Yang sekarang diperlukan adalah kemampuan menerima. Menerima bahwa kamu belum jago. Menerima bahwa kamu harus banyak belajar. Menerima kalau harus dinasihati dosen. Menerima bahwa kamu sekarang adalah mahasiswa! Setelah itu dilakoni sungguh-sungguh. Jangan setengah-setengah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun