Mohon tunggu...
Mahlia Jumaidar
Mahlia Jumaidar Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Kita bukan hanya umat membaca tapi juga umat menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Secuil Kisah Tentang Sidang Skripsi

26 Januari 2023   14:52 Diperbarui: 26 Januari 2023   15:02 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran."
QS. Al-Baqarah[2]:186

Tibalah tahun baru, penulisan skripsi hampir selesai tapi pendaftaran sidang di tutup. Namun, karena belum ada jadwal sidang untuk mahasiswa aku memberanikan diri untuk mengurus administrasi yang diperlukan untuk pendaftaran sidang. Hingga ada staff yang bertanya : "memangnya pendaftaran sidang masih dibuka ? Dijadwal  pendaftaran Sidang sudah ditutup 30 Desember lalu kan ?" aku hanya menjawab: "sepertinya masih dibuka pak"

Tapi setelah selesai pengurusan berkas, masih ada saja hambatannya. Aku belum mengikuti ujian komprehensif yang menjadi salah satu syarat agar bisa mengikuti sidang. Akupun belajar, ditengah-tengah  kesibukanku yang masih harus menyelesaikan skripsi. Aku mengambil cuti dari kegiatan mengajar Tahsin dan Tahfiz selama bulan Januari ini agar aku bisa duduk manis dan bercengkerama mesra dengan skripsi yang benar-benar membuat ku sakit, bahkan aku demam hingga sepekan, mata sakit, pilek sampai berdarah dan banyak ujian-ujian lainnya seperti ujian perasaan, merasa sepi, sedih, takut dan sebagainya. 

Aku mendetailkan doaku saat meminta kepada Allah : Ya Allah bantu aku, perpanjanglah waktu sidang, setelah itu beri jeda satu pekan agar aku bisa belajar sebelum sidang, ya Rabb aku ingin sidang tanggal 25 Januari, mudahkanlah"
Benar salah satu kunci dikabulkan doa oleh Allah adalah keyakinan, yakin terhadap apa yang kita minta akan dikabulkan oleh Allah. Jangan ada keraguan sedikitpun, bahkan sebesar biji bayam. Dan aku benar-benar yakin saat berdoa, bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba yang berdoa kepada- Nya. Pertolongan Allah sangat dekat.

Singkat cerita Allah mudahkan semuanya, aku bisa mendaftar sidang dan Alhamdulillah doa ku tepat sasaran. Kemarin tanggal 25 Januari aku baru saja menyelesaikan sidang munaqasyah pada prodi Pendidikan Bahasa Arab. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Allah benar-benar mengerti apa yang hamba-Nya butuhkan. Aku sangat-sangat gembira, bersyukur tiada henti. Dan membagikan kisah ini agar pembaca sedikit termotivasi.

Ingatlah bahwa saat tak ada yang bisa diandalkan, jangan lupa kita masih punya Allah yang menciptakan langit dan bumi. Dan urusan hidup kita bukanlah hal yang rumit untuk Allah mudahkan. Sandarkan semuanya pada Allah sembari terus berusaha. Benar bahwa tawakkal kepada Allah tak pernah membuat mu kecewa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun