Mohon tunggu...
Mahlia Jumaidar
Mahlia Jumaidar Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Kita bukan hanya umat membaca tapi juga umat menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Fana

5 Juni 2020   11:18 Diperbarui: 5 Juni 2020   11:29 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak selamanya air akan tenang..
adakalanya dia murka menempas karang, menghancurkan daratan.

Tak selamanya nyiur kan melambai.. adakalanya ia tumbang.

Tak selamanya batu karang kuat dan menantang..
adakalanya ia berlubang.

Tak selamanya hati mengeras..
adakalanya ia melunak.

Kuatkan diri menebar kebaikan.

Menebar cinta dan kasih sayang.

Jadikan sabar sebagai jawaban.

Tak ada yang abadi..
semua kan kembali.

Rugilah diri jika tak pernah berkontribusi.

Tua itu pasti namun dewasa adalah pilihan.

Mati itu pasti, hidup beramal baik adalah pilihan.

Panjatkan doa siang dan malam.

Agar ridho-Nya selalu mengiringi perjalanan.

Harap-harap surga kan menanti.

Bertemu Dia dan kekasih-Nya sangat dirindukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun