Mohon tunggu...
Mahiya
Mahiya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tertarik terhadap pembahasan Kesehatan, Agama, Sejarah, Politik, Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Petunjuk Bagi Manusia

31 Desember 2022   23:37 Diperbarui: 8 Februari 2024   12:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya keberadaan manusia modern di mata Al-Quran bagaikan sebuah komunitas, dimana-mana diselimuti kegelapan, kegelisahan, dan berjalan di atas kesesatan. Sebagian jatuh ke dalam  jurang kenistaan, sementara yang lain terus bertikai. Dalam posisi demikian, mereka tetap membabi-buta, berjalan di atas kegelapan yang kelam. Padahal dihadapannya ada sebuah korek api, andai mereka mau mengerakkan tangan sedikit saja, tentu sudah dapat menyalakan pelita yang terang bederang.

Dunia modern telah dipenuhi awan kegelapan, tidak memiliki "pedoman", masyarakat terpecah-belah, persaudaraan pun kian melemah. Aturan-aturan diputarbalikkan, benar menjadi salah, salah menjadi benar. Mereka tidak menemukan jalan selain mengeluh, menangis, dan berduka cita. Sebuah cahaya sempurna menunggu dihadapannya, namun mereka tidak mampu mendekati.

Orang-orang yang belum mendapatkan cahaya Allah ini akan hidup tanpa petunjuk. Hal ini wajar, namun bagaimana dengan orang-orang yang percaya, membenarkan, meyakini, bahkan memuliakan Al-Quran ? Di rumah-rumah dan saku mereka tidak penah kosong dari Al-Quran ?

Mereka terpolitisir oleh tipu daya dunia yang berusaha menjauhkan mereka dari petunjuk Allah serta membelokkan dari jalan yang lurus dengan berbagai pendekatan, bahkan terkadang dengan kediktatoran atau kekuasaan.

"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, akan tetapi mereka telah melupakan (kehidupan) akhirat" (Q.S 30:7)

Semua ini strategi untuk menjatuhkan dari petunjuk yang hak dan menjadikan mereka sebagai pengekor dibelakang kesesatan. Dan akhirnya, melupakan sumber petunjuk dan mengikuti jalan orang-orang tersesat. Padahal Allah telah mengingatkan dalam surah Ali Imran Ayat 149.

Jelas, hati orang-orang tersesat senantiasa menginginkan kita untuk mengikutinya setelah tenang dalam keimanan. Begitu kenyataannya, kita telah mengabaikan dan melupakan ayat-ayat Allah. Walaupun kalimat Allah sudah jelas, namun kita masih merentangkan diri dalam kenistaan. Berjalan di Lorong-lorong tersesat dan berbuat seperti mereka, padahal mereka jelas menipu kita dengan berbagai strategi dan Teknik. 

Walau sedikit pun Al-Quran tidak terpengaruh pada hati sanubari mereka, namun mereka sudah merasa gembira dengan upaya menjauhkan kita dari Al-Quran. Nah, sekarang bagaimana realita yang ada ? mereka sudah terlanjur tidak mempercayai Al-Quran, tapi anehnya kita tidak mengerti kandungannya ? Hal ini sangat menyedihkan. Atas dasar itu, kewajiban bagi yang telah mendapat petunjuk Quran, agar menyelamatkan diri dari kesesatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun