Kedua, haram karena diperoleh dengan jalan haram. Contohnya, makanan yang didapat dari hasil mencuri.Â
Di dalam Al-Quran karena persoalan makan, seseorang dinyatakan ibadahnya itu buruk atau celaka (QS Al-Maun).
Celaka ini maksudnya apa? Nanti di akhirat ada satu pintu neraka khusus bagi orang yang tidak suka memberi makan kepada saudaranya, padahal ia mampu. Namanya neraka saqr (QS Al-Muddatstsir: 40).
Inilah mengapa Rasul SAW sampai mengajarkan kita doa ketika hendak makan. Ya Allah berkahilah rezeki kami, dan selamatkan kami dari api neraka.
Kandungan kedua dalam hadits ini adalah mengucapkan salam, baik kepada orang yang dikenal ataupun tak dikenal. Hal ini harus dibiasakan.
Bahkan di dalam Al-Quran disebutkan tentang menjawab salam (QS Annisa: 86). Memberi salam itu sunnah tetapi menjawabnya wajib. Begitu indahnya Islam, karena salam itu doa.Â
Dalam sebuah film berjudul selam (salam dalam bahasa Turki) diceritakan makna salam yang lebih luas.
Dalam film itu, salam dimaknai dengan berkhidmah di jalan agama dengan mengedepankan kemanusiaan.
Film ini menceritakan tentang seorang guru yang rela meninggalkan tanah kelahirannya hanya untuk mengajar di daerah terpencil yang jaraknya ribuan kilometer dari tanah kelahirannya.
Tujuannya hanya satu, menebarkan salam dengan mengajar untuk berkhidmah menggapai Ridha Ilahi.
Hari ini kita cukupkan disini. Besok kita akan melanjutkan dengan hadits selanjutnya.