Ketiga pola hidup yang diajarkan di bulan Ramadan tersebut harus diimbangi dengan asupan makanan yang sehat.Â
Makanan yang baik untuk pencernaan adalah makanan yang mengandung banyak serat. Serat biasanya ada pada sayuran dan buah-buahan.Â
Dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan secara tidak langsung kita mengurangi asupan karbohidrat dan lemak yang berlebihan.Â
Seperti kita tahu, karbohidrat dan lemak yang berlebihan dapat menimbulkan banyak penyakit yang berbahaya.
Selain kesehatan fisik, bulan Ramadhan juga memiliki dimensi kesehatan mental. Dengan suasana yang religius selama bulan Ramadan seseorang akan merasa lebih tenang.Â
Selain itu, di bulan ini kita juga diajari untuk bisa menahan nafsu kita. Menahan nafsu tidak akan berhasil jika tidak ada mental yang kuat dan kokoh.
Lantas, apa urgensinya semua ini bagi kita?
Kita mungkin berpikir bahwa tubuh kami masih sehat dan kuat sehingga kami bisa makan seenak hati tanpa ada dampak yang berarti.Â
Namun, sejatinya pada saat inilah seharusnya bisa mengontrol diri. Jika ketika masih kecil, kontrol orangtua sangat penting dalam rangka mengontrol asupan ke dalam tubuh, maka sekarang diri kita sendirilah yang menentukan. Orangtua tidak lagi banyak berperan.Â
Maka apa yang kita makan, pola hidup seperti apa yang kita lakukan, kita sendiri yang menentukan. Artinya jika ingin sehat, harus dimulai dari diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H