Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perubahan Kecil

9 Januari 2022   10:00 Diperbarui: 9 Januari 2022   10:07 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: depositphotos.com

Namun, biasanya perubahan kecil itu tidak terasakan dan terpikirkan oleh seseorang. Misalnya saja seorang siswa yang biasa belajar 30 menit, tidak akan terasa perubahannya ketika dia menambah durasi belajarnya menjadi 35 menit. Bahkan tidak terpikirkan sama sekali dalam benaknya untuk mau melakukan perubahan durasi belajarnya yang hanya 5 menit itu. 

Yang terjadi adalah siswa tersebut lebih fokus memikirkan bagaimana melakukan perubahan yang lebih besar dengan menambah durasi belajarnya 30 menit lagi misalnya.

Hal ini terjadi karena dalam mindset seseorang perubahan baru akan terasa dan terpikirkan jika perubahan itu besar dan memberikan dampak yang signifikan. Perubahan 5 menit tak terpikirkan karena fokus memikirkan perubahan 30 menit. Padahal perubahan kecil yang dilakukan secara terus menerus dampaknya akan besar juga.

Inilah yang biasanya dilakukan seorang motivator. Memberikan perasaan dan pemikiran bahwa perubahan kecil yang dilakukan seseorang itu sangat penting. Membuat bagaimana seseorang bisa merayakan dan mengapresiasi dirinya ketika melakukan perubahan. Setelah merasa, orang akan mulai melakukan perubahan, sekecil apapun perubahan itu.

Ini yang biasanya terlupakan. Orang lebih melihat hasil atau dampak besar yang diinginkan untuk terjadi. Orang tidak melihat proses perubahan yang terjadi. Padahal perubahan kecil yang disertai proses yang berkelanjutan pada akhirnya memberikan dampak yang besar juga. Bukankah tetesan air juga bisa memecahkan bebatuan?

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya," tegas Al-Qur'an (QS. 99:7). Jadi, kebaikan itu bukan dilihat dari besar kecilnya, begitu juga perubahan. Oleh karenanya, kita jangan pernah ragu untuk melakukan perubahan, walaupun harus dimulai dari hal-hal yang kecil dulu.

Berharap perubahan besar terkadang membuat kita malas bergerak atau menunggu di dalam ketidak pastian. Dan terkadang perubahan besar berpotensi juga membuat kita justru gagal mencapai sesuatu yang kita inginkan dan akhirnya kita merasa kecewa dan mundur dari usaha perubahan ke arah yang lebih baik.

Seperti halnya yang dirasakan  penggemar game Resident Evil yang merasa kecewa pada film terbaru Resident Evil karena dirasa ada perubahan besar yang tidak sesuai dengan harapan.

Alhasil, perubahan ke arah lebih baik perlu dilakukan walaupun perubahan itu kecil. Pikirkan dan rasakan perubahan kecil tersebut, niscaya kita akan berhasil dan merasakan kebahagiaan akan keberhasilan melakukan perubahan kecil itu. Seperti halnya saya yang begitu bahagia dan menikmati film terbaru Resident Evil walaupun ada perubahan pada alur cerita dan karakter peran di dalamnya.

Referensi:

[1] "Enter The Survival Horror... A Resident Evil Retrospective". Game Informer (174): 132--133. October 2007.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun