Dalam ilmu kimia dikenal salah satu jenis reaksi yang bernama reaksi redoks. Istilah redoks sendiri adalah singkatan dari dua kata, reduksi dan oksidasi. Reduksi dan oksidasi adalah dua terminologi yang sering terdengar ketika kita mempelajari topik elektrokimia.Â
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan kelistrikan. Sesuai dengan namanya, elektrokimia mempelajari pergerakan elektron dalam sebuah reaksi kimia. Pergerakan elektron ini yang menyebabkan munculnya arus listrik dalam sebuah reaksi.
Reaksi Redoks
Reaksi yang menunjukkan pergerakan elektron inilah yang dinamakan dengan reaksi redoks. Pada setengah reaksinya terjadi proses reduksi, setengah reaksi yang lain terjadi proses oksidasi.Â
Dalam ilmu kimia sendiri, definisi reduksi dan oksidasi memiliki beberapa pengertian bergantung dengan konteks topik kimia apa yang menggunakan konsep ini.Â
Dalam konteks topik elektrokimia, secara sederhana reduksi didefinisikan sebagai penurunan bilangan oksidasi, sedangkan oksidasi didefinisikan sebagai kebalikannya, yaitu kenaikan bilangan oksidasi.
Lantas, apa itu bilangan oksidasi?
Banyak yang mengartikan bilangan oksidasi itu sebagai muatan. Jika dilihat sekilas, konsep bilangan oksidasi memang mirip dengan muatan, tetapi jika kita perhatikan lebih teliti terdapat beberapa perbedaan.
Sebenarnya, bilangan oksidasi memang memiliki hubungan dengan muatan. Bilangan oksidasi bisa didefinisikan sebagai muatan relatif suatu atom dalam unsur, senyawa, atau ion yang ditentukan berdasarkan keelektronegatifan (kecenderungan menarik elektron) atom-atom yang terlibat.
Perbedaannya, jika muatan suatu atom ditentukan dengan membandingkan jumlah elektron dan proton dalam sebuah atom, maka bilangan oksidasi ditentukan dengan membandingkan keelektronegatifan atom-atom yang ada dalam unsur, senyawa, atau ion.
Yang membuat orang sering menyamakan keduanya adalah karena banyaknya atom yang memiliki nilai muatan dan bilangan oksidasi yang sama.Â