Selain osmosis dan tekanan osmotik, ada satu istilah lagi yang dikenal, yaitu osmosis balik. Sesuai dengan namanya osmosis balik adalah sebuah proses kebalikan dari osmosis.Â
Sebagaimana kita ketahui, bahwa proses osmosis dapat dihentikan dengan memberikan tekanan osmotik. Oleh karenanya, untuk membalikkan proses osmosis, dimana molekul air akan bergerak dari larutan berkonsentrasi tinggi ke rendah, diperlukan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan osmotik larutan.
Metode osmosis balik ini banyak digunakan pada proses pemurnian air. Pada proses ini, membran semipermeabel memiliki fungsi yang mirip dengan penyaring. Membran semipermeabel ini akan menghalangi partikel besar dalam larutan untuk melewatinya.
Dengan memberikan tekanan pada larutan dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya, maka molekul air akan keluar dari larutan melewati membran semipermeabel memberikan air yang murni dan fresh.
Osmosis Dalam Kehidupan
Selain osmosis balik yang memiliki manfaat di dalam kehidupan, proses osmosis pun memiliki peran yang penting dalam kehidupan, terutama perannya dalam proses yang terjadi di dalam tubuh kita.Â
Semua kita pastinya memahami betapa pentingnya darah sebagai bagian sistem sirkulasi di dalam tubuh kita. Darah memiliki fungsi penting untuk mengangkut zat-zat penting yang dibutuhkan jaringan tubuh.
Salah satu komponen darah yang penting adalah sel darah merah (eritrosit) yang di dalamnya terdapat hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen dalam darah.
Sel darah merah memiliki membran sel yang berfungsi mirip seperti membran semipermeabel. Hanya partikel-partikel tertentu yang mampu melewati membran sel ini. Karena sifatnya tersebut membran sel ini terkadang digolongkan sebagai membran permeabel selektif.
Pada keadaan normal, cairan yang ada di dalam sel darah merah memiliki konsentrasi yang sama dengan darah. Kondisi ini disebut dengan isotonis. Hal ini menyebabkan terjadinya keseimbangan proses osmosis yang terjadi pada sel darah merah sehingga sel darah merah tidak mengalami krenasi ataupun hemolisis.
Krenasi terjadi pada lingkungan hipertonik, yaitu keadaan dimana cairan yang ada di sekitarnya memiliki konsentrasi yang lebih tinggi (pekat) dari konsentrasi di dalam cairan sel darah merah.Â
Pada kondisi ini, sel darah merah mengalami pengerutan disebabkan karena sel darah merah banyak kehilangan cairan yang keluar melalui proses osmosis.