Biasanya, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, bukan? Ya, itu jika kita berbicara tentang kedudukan atau tempat dimana air itu berada.Â
Namun, jika kita berbicara tentang molaritas larutan atau lebih awamnya dikenal dengan konsentrasi larutan atau tingkat keenceran/kepekatan larutan, maka air akan bergerak dari yang rendah menuju ke yang tinggi.
Osmosis dan Tekanan Osmotik
Dalam ilmu sains, kita mengenalnya dengan proses osmosis. Proses osmosis dapat didefinisikan dengan mengalirnya molekul air dari larutan yang berkonsentrasi rendah menuju larutan yang berkonsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel.
Membran semipermeabel ini dapat ditembus oleh molekul air, tetapi tidak bisa ditembus oleh partikel zat yang terlarut. Hal ini disebabkan karena molekul air memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dibandingkan ukuran partikel zat terlarut.
Jika kita memiliki dua larutan yang berbeda konsentrasi dipisahkan oleh membran semipermeabel, maka molekul air akan bergerak dari sisi larutan yang berkonsentrasi rendah menuju larutan yang berkonsentrasi tinggi. Akibatnya, level air pada larutan yang berkonsentrasi tinggi akan meningkat.
Meningkatnya level air, otomatis menyebabkan tekanan hidrostatik pada larutan yang berkonsentrasi tinggi meningkat. Apa itu tekanan hidrostatik? Dilansir dari Lumen Learning, tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diberikan oleh suatu fluida (cair dan gas) pada benda di dalamnya dikarenakan adanya gaya gravitasi.Â
Proses osmosis ini dapat dihentikan dengan memberikan tekanan luar sehingga molekul air berhenti untuk bergerak melalui membran semipermeabel. Besarnya tekanan luar yang diberikan ini dinamakan dengan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini adalah juga tekanan hidrostatik yang terbentuk pada larutan.
Jadi, bisa kita simpulkan, tekanan osmotik adalah tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan proses osmosis pelarut kedalam larutan melalui membran semipermeabel.
Tekanan osmotik ini adalah salah satu contoh sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan ini sangat unik, dimana sifat yang ada pada larutan ini hanya bergantung dengan jumlah zat di dalam larutan, dan tidak bergantung pada jenis zatnya.
Misalnya, dua larutan yang berbeda dengan jumlah konsentrasi yang sama akan memiliki tekanan osmotik yang sama. Apapun jenis larutannya, selama memiliki konsentrasi yang sama, maka tekanan osmotiknya akan sama juga, dengan syarat larutan diukur dalam kondisi yang sama.