Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Esensi Bukber Virtual

25 April 2021   17:36 Diperbarui: 25 April 2021   17:38 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukber virtual, memang bisa?" Di zaman serba digital semua bisa dilakukan. Apalagi sejak adanya pandemi, masyarakat yang tinggal di rumah saja semakin kreatif melakukan sesuatu. Berbagai macam konsep acara virtual dibuktikan bisa dilakukan.

Budaya virtual menjadi hal baru yang biasa dilakukan. Untuk mencegah penyebaran COVID-19, masyarakat dipaksa melakukan kegiatan secara virtual. Intinya, manusia tak kalah akal dengan keadaan, manusia tidak menyerah dengan keadaan.

Budaya Virtual

Beberapa kegiatan memang sangat memungkinkan dilakukan secara virtual. Misalnya rapat virtual, belajar virtual, seminar virtual, dan berbagai macam acara lainnya.

Meskipun ada kendala dan keterbatasan, melakukan kegiatan virtual membawa sensasi tersendiri. Kemajuan teknologi membuat segala sesuatu menjadi sangat menyenangkan.

Untuk membuat kegiatan virtual lebih menarik dibutuhkan kreativitas ketika mengonsepnya. Ketiak membuat konsep kegiatan virtual harus diperhatikan beberapa hal, terutama kendala-kendala yang mungkin bisa dihadapi. 

Terkadang infrastruktur teknologi sering menjadi kendala yang tak bisa terelakkan. Gadget yang digunakan peserta terkadang spesifikasinya tidak memenuhi untuk melakukan kreativitas dalam melakukan kegiatan virtual. 

Terkadang juga diperlukan alat tambahan untuk bisa menjadikan kegiatan virtual menjadi lebih hidup layaknya kegiatan di dunia nyata.

Koneksi internet juga sering menjadi kendala yang tak bisa dihindari. Konsep acara virtual yang menarik bisa jadi tidak menarik jika koneksi internetnya tidak lancar.

Namun, di luar kendala yang ada, kegiatan virtual juga memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan yang bisa menjadi solusi terhadap kendala yang mungkin terjadi jika kegiatan dilakukan secara tatap muka.

Kendala jarak yang jauh, beda kota atau beda negara membuat kegiatan sulit untuk dilakukan. Bahkan, jarak yang sebenarnya masih terjangkau pun terkadang bisa menjadi kendala besar bagi seseorang untuk mengikuti kegiatan. 

Apalagi di bulan Ramadan kebanyakan orang malas bergerak (mager) dan inginnya tinggal di rumah saja.

Bagi yang tinggal di perkotaan, transportasi terkadang juga membuat seseorang berpikir ulang untuk mengikuti kegiatan. Jikapun transportasi ada, kemacetan menjadi pertimbangan lain bagi seseorang untuk memutuskan tidak mengikuti kegiatan, walaupun ia diundang.

Kegiatan virtual menjadi solusi nyata mengatasi kendala jarak dan transportasi tersebut. Hal ini disebabkan karena kegiatan virtual ini bisa dilakukan dari rumah saja, seseorang tidak perlu pergi kemana-mana.  

Kegiatan antar kota, antar provinsi, bahkan antar negara bisa diikuti dengan mudah dari rumah. Dimensi jarak pun seolah dinafikan dengan kegiatan virtual. Tak ada lagi kendala transportasi dan kemacetan yang bisa dijadikan alasan.

Selain itu, kegiatan virtual juga bisa menjadi solusi masalah finansial kegiatan. Kegiatan virtual tidak memerlukan biaya sewa gudang, dekorasi, maupun konsumsi. Anggaran kegiatan pun bisa dipangkas ataupun ditiadakan.

Bukber Virtual

Di bulan Ramadan, salah satu tradisi rutin yang sering dilakukan adalah buka bersama (bukber). Di masa pandemi ini, kegiatan bukber pun bisa dilakukan secara virtual.

Mungkin sebagian kita berpikir, bagaimana mungkin kegiatan bukber bisa dilakukan secara virtual? Bagaimana konsep acara yang mungkin bisa dilakukan?

Menurut saya, bukber virtual sangat mungkin untuk dilakukan.  Karena sebenarnya, esensi bukber adalah kebersamaan bukan berbukanya. Buka puasa hanyalah menjadi wasilah kebersamaan tersebut.

Atmosfer kebersamaan bisa didapatkan secara virtual. Kebersamaan virtual bisa diramaikan dengan acara tambahan, berupa ceramah, penampilan, ataupun pertunjukan dari peserta baik secara langsung atau melalui video yang telah direkam sebelumnya. 

Ketika sudah bisa bersama, walaupun secara virtual, yang lain bisa disesuaikan. Makanan untuk menu buka puasa bersama pun bisa disiasati. Yang paling mudah, semua peserta bukber bisa makan makanan yang ada di rumahnya masing-masing. 

Untuk lebih mendapatkan kesan bukbernya, panitia pun bisa menyiasati dengan menentukan menu yang sama untuk disantap.

Bahkan, jika memungkinkan, makanan dikoordinir panitia. Panitia mengumpulkan anggaran konsumsi, lalu membuatkan atau memesankan makanan yang sama, kemudian di hari H, panitia mengirimkan makanan ke rumah peserta.

Ya, semua itu bisa dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Yang diperlukan hanyalah sedikit kreativitas dari panitia untuk meramu kegiatan bukber virtual agar lebih menarik untuk diikuti.

Alhasil, pandemi yang berlangsung memang membatasi fisik kita untuk berinteraksi. Namun, pandemi tidak akan membatasi kreativitas kita untuk mengakali keadaan.

Bukber virtual adalah salah satu cara mengisi bulan Ramadan di masa pandemi dengan lebih bermakna. Dengan tetap mengedepankan kebersamaan, buka bersama tidak kehilangan esensinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun