Memasuki bulan Ramadan, kebanyakan kita pastinya tahu istilah ngabuburit, bukan? Meskipun ngabuburit berasal dari bahasa daerah, akan tetapi istilah ini rasanya telah menjadi istilah bahasa Indonesia yang dipahami seluruh warga.
Sebenarnya, istilah ngabuburit adalah istilah dalam bahasa sunda yang artinya menunggu waktu sore. Kata dasarnya "burit" yang berarti sore dalam bahasa sunda.
Ngabuburit begitu identik dengan Ramadan. Istilah ini  terkenal setelah ada stasiun TV yang menayangkan acara ngabuburit di bulan Ramadan beberapa tahun lalu.
Ngabuburit Anak Remaja
Bagi anak remaja, ngabuburit dimaknai dengan jalan sore sambil menunggu waktu berbuka. Biasanya, tidak banyak yang mereka lakukan. Mereka hanya sekedar bercengkrama dengan teman sambil menghabiskan waktu luang.
Padahal, Ngabuburit bisa dilakukan dengan cara lain yang lebih bermanfaat dari sekedar hanya jalan-jalan sore. Misalnya, ngabuburit bisa saja dilakukan dengan tilawah Al-Qur'an atau mendengarkan ceramah agama di masjid.
Namun, ngabuburit sudah sangat lekat sekali dengan jalan-jalan sore sambil berkumpul dengan teman. Jadi, jika melakukan hal yang lain, tidak terasa ngabuburitnya.
Anak remaja yang memang sukanya berkumpul pasti sangat menyukai aktivitas ngabuburit ini. Itulah sebabnya mengapa ngabuburit biasanya lebih banyak dilakukan anak remaja dibandingkan orang tua.Â
Dengan berkumpul bersama teman, waktu menunggu berbuka puasa akan terasa mengalir begitu cepat, tanpa mereka menyadarinya. Waktu satu jam atau dua jam terasa sekejap mata.
Azan magrib yang terasa begitu lama datangnya ketika ditunggu sambil berdiam di dalam rumah, akan terasa sangat cepat ketika ditunggu sambil ngabuburit bersama teman.
Ngabuburit Ala Kampungku
Di kampungku, ngabuburit tidak hanya dilakukan di sore hari. Banyak juga yang keluar jalan-jalan di waktu pagi sambil menikmati sang fajar menyingsing di ufuk timur.