Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Keceplosan Mengatakan Benci

7 Maret 2021   08:26 Diperbarui: 7 Maret 2021   08:28 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk dalam negeri harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri!" Itu kalimat ajakan Presiden Jokowi kepada masyarakat yang dikutip dari kanal youtube Sekretariat Presiden.

Ajakan itu dikatakan Presiden ketika membuka rapat kerja nasional kementerian perdagangan tahun 2021 di Istana Negara, Kamis (4/3/2021).

Arahan Presiden

Menurut saya, ajakan itu bisa saja dipahami sebagai kalimat provokatif ataupun kalimat yang tegas. Ajakan itu dilatarbelakangi dari arahan presiden Jokowi terhadap kebijakan dan strategi yang tepat yang semestinya dilakukan kementerian perdagangan untuk mengembangkan pasar produk nasional.

Dalam arahan setidaknya ada tiga strategi yang disampaikan. Pertama, mendukung program bangga buatan indonesia. Kedua, pusat perbelanjaan harus didorong untuk memberikan ruang bagi produk-produk Indonesia. Ketiga, branding harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk luar negeri.

Dalam pidato, poin-poin arahan tersebut terlihat sudah tertuliskan dalam teks pidato Presiden. Presiden Jokowi terlihat membacakan teks yang dia pegang. Namun, di beberapa kesempatan presiden memberikan improvisasi teks pidato dengan melakukan beberapa penekanan. Salah satu kalimat yang digunakan sebagai bagian dari improvisasi adalah kalimat "Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri!"

Sebagai salah satu bentuk penekanan, kalimat afirmasi memang terkadang diperlukan. Namun sejatinya, kalimat afirmasi seharusnya bermakna positif, bukan justru afirmasi yang bisa menyebabkan penafsiran negatif kepada orang yang mendengarnya.

Presiden Keceplosan

Dalam konteks ini, presiden terlihat keceplosan ketika mengatakan kalimat bernada afirmasi itu. Hal ini bisa saya pahami dari gestur presiden ketika mengatakan kalimat itu. Presiden terlihat merubah cara berdirinya dan juga merubah posisi mikrofon dengan tangannya ketika melakukan penekanan dengan kalimat itu.

Saya menduga bahwa presiden menyadari dengan sepenuhnya bahwa ia keceplosan dan terkesan berlebihan dengan melontarkan kalimat afirmasi bernada negatif yang disampaikannya tersebut. Mungkin juga terbersit dalam pikiran presiden bahwa kalimat tersebut akan menuai kontroversi publik nantinya.

Sebenarnya, keceplosan adalah sesuatu yang normal dilakukan. Bagi orang yang sering berbicara di depan umum, keceplosan adalah sesuatu yang biasa dan sering terjadi. Terkadang seseorang terlalu bersemangat dalam memberikan penekanan terhadap sesuatu. Akhirnya, terkadang kalimat yang keluar dari mulutnya tidak disadari menjadi sebuah bentuk afirmasi yang kebablasan.

Semestinya, ketika hal ini terjadi, ada penjelasan tambahan untuk mengklarifikasi keceplosan pernyataan yang diucapkan. Klarifikasi langsung dan on the spot seharusnya dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman atau multi tafsir bagi orang yang mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun