"Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemampuan kepadamu untuk melewati ujian ini dengan baik," kata seorang guru untuk memberi semangat siswanya sebelum memulai ujian.
Kalimat nasihat yang keluar dari mulut guru tersebut bukan tanpa perhitungan. Ada makna tersembunyi di dalamnya. Selain memiliki makna motivasi, kalimat nasihat itu juga mengajarkan siswa untuk bersikap tawadhu dan tidak menyombongkan diri.
Memaknai Nasihat Guru
Mari kita perhatikan lebih dalam kalimat nasihat guru tersebut. Kalimat nasihat itu memiliki dua sisi makna. Makna kalimat nasihat itu bisa dipahami dari sisi jasmani dan sisi rohani manusia.
Dari sisi jasmani, guru tersebut memberikan motivasi kepada siswanya bahwa ia bisa melewati ujian itu dengan baik. Namun, hal itu tidak begitu saja terjadi, pastinya memerlukan usaha dan kerja keras. Artinya, guru meyakini bahwa dengan usaha dan kerja keras yang dilakukan dalam belajar, ujian akan menjadi hal yang mudah dan tak perlu ditakuti siswa.
Dari sisi rohani, guru tersebut memberikan keyakinan kepada siswa bahwa Tuhan selalu memberikan ujian kepada manusia sesuai dengan kadar kemampuannya. Artinya, jika kini siswa harus menghadapi ujian, itu menunjukkan bahwa sebenarnya ia memang memiliki kemampuan untuk melewatinya.
Ya, perlu diingat bahwa segala sesuatu memang datangnya dari Tuhan. Ini yang terkadang terlupakan oleh manusia, terutama ketika memperoleh keberhasilan dalam melakukan sesuatu. Manusia cenderung menunjukkan kesombongannya, merasa dirinya sendiri yang menjadi penyebab keberhasilan.
Misalnya, ketika siswa berhasil melewati ujian dengan baik, terkadang siswa lupa bahwa sebenarnya ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Mungkin bisa saja siswa berpikir bahwa keberhasilan ini adalah hasil usaha dan kerja kerasnya sendiri.
Rasa sombong dan membesarkan diri sendiri inilah yang sebenar-benarnya ujian bagi manusia. Ujian ini adalah ujian yang tersembunyi. Tanpa diketahui dan disadari, sebenarnya manusia selalu menghadapi ujian seperti ini. Ujian inilah yang sebenarnya lebih besar dibandingkan dengan sekedar ujian yang dihadapinya di kehidupan dunia.
Memahami Kebesaran Tuhan
Coba kita pikirkan keadaan kita sekarang. Disaat kita berhasil dalam melakukan sesuatu, apakah tak terbesit di benak kita bahwa sesungguhnya kita tak layak dengan keberhasilan ini? Tak pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa manusia biasa seperti kita ini, bagaimana mungkin bisa melakukan hal sebesar ini?
Jika kita tidak menyematkan ini semua kepada Tuhan, sulit rasanya untuk bisa memahaminya. Sebenarnya, untuk menunjukkan kebesarannya, Tuhan membuat kita sebagai makhluk yang biasa ini, bisa dan mampu melakukan hal-hal besar. Bahkan terkadang hal-hal besar itu berada diluar kemampuan kita.