Kasus korupsi masih banyak ditemukan di negara kita. Bukan kasus kecil, triliunan rupiah dikorupsikan. Dari pejabat daerah, sampai pejabat pusat selevel menteri ada juga yang terjerat.
Masyarakat pasti geram ketika mendengar kasus korupsi. Apalagi jika yang dikorupsi adalah hak rakyat kecil, rasanya sangat tidak etis untuk dilakukan. Ditambah lagi sebenarnya yang melakukan korupsi bukanlah orang yang kekurangan. Masyarakat tak habis pikir, untuk apa dia melakukan korupsi, jika harta yang adapun sudah sangat mencukupi.Â
KPK dan Pencegahan Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga anti rasuah di negara kita bukan tak melakukan usaha pencegahan. Meskipun diterpa isu pelemahan, KPK masih tetap bekerja sesuai fungsi utamanya, yaitu memberikan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat.
Perlu diakui, pergerakan KPK yang sering diberitakan media massa adalah terkait penangkapan koruptor atau operasi tangkap tangan (OTT). Padahal yang seharusnya diutamakan adalah pemberitaan terkait pencegahan korupsi. Bukankah ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati? Ini yang seharusnya dikedepankan.
Sayangnya, media lebih suka memberitakan kasus-kasus penangkapan para koruptor. Wajar saja, media memang mencari bunga dari sebuah peristiwa. Sebabnya, bisa dikatakan karena itulah bagian hiburannya, itulah yang laku dijual di masyarakat, itulah yang enak diberitakan dan pastinya berpotensi menjadi pusat perhatian dan viral di masyarakat.
Namun, hal ini pastinya memiliki dampak di masyarakat. Sulit diprediksi apakah dampak baik atau malah dampak buruk yang akan dirasakan. Kita semua berharap, maraknya pemberitaan kasus korupsi akan membawa dampak baik di masyarakat. Masyarakat bisa memahaminya dengan komprehensif sehingga pemberitaan bisa dijadikan bahan pelajaran dalam bertindak untuk menghindari perilaku koruptif.
Bagi pendidik, mungkin harus berpikir dua kali untuk menggunakan bahan pemberitaan kasus korupsi sebagai bahan pembelajaran. Takutnya, alih-alih memberikan pembelajaran tentang pencegahan korupsi, pemberitaan justru bisa menjerumuskan siswa untuk melakukannya.
Tentang Kejujuran
Sejatinya, mengajarkan pencegahan korupsi memang tidak mesti mengangkat kasus korupsi sebagai contoh. Inti pembelajaran kasus korupsi sebenarnya adalah tentang kejujuran.
Bicara tentang kejujuran, ada banyak hal yang bisa dijelaskan kepada siswa. Diantaranya, kejujuran dalam menuntut ilmu, kejujuran dalam berkata dan bersikap baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat.
Misalnya, kejujuran dalam menuntut ilmu sangat penting untuk dijelaskan. Ilmu yang didapat seseorang dengan kejujuran akan benar-benar bisa digunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Masyarakat pun terhindar dari ketidakjujuran intelektual.