Menurut saya memprediksi keadaan dengan berdasarkan argumen yang kuat sangat penting dilakukan di masa pandemi, terlepas nantinya akan tepat atau tidak tepat.
Dalam dunia pendidikan, kemampuan kognitif memprediksi adalah kemampuan kognitif yang tinggi, yaitu pada ranah kognitif evaluasi.Â
Menurut taksonomi Bloom, kemampuan evaluasi berada pada tingkatan kelima, berada di atas kemampuan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan analisis. Evaluasi hanya ada satu tingkat dibawah tingkatan kognitif tertinggi yaitu kemampuan kreasi. Bahkan, sebelum taksonomi Bloom direvisi, kemampuan evaluasi masih ditempatkan di tingkatan tertinggi diatas kemampuan kreasi.
Oleh karenanya, saya mengajak masyarakat untuk terus memprediksi dan berpikir kritis terhadap apa yang akan terjadi kedepannya, terutama di masa krisis seperti saat ini. Memprediksi harus dengan berdasarkan kepada argumen yang kuat hasil pemikiran yang benar.
Terutama dalam dunia pendidikan, apa yang akan terjadi pada tahun ajaran depan seharusnya bisa diprediksikan dan dipikirkan bersama sebelum segala sesuatunya menjadi terlambat.
Alhasil, gairah masyarakat untuk memprediksi dengan banyak berpikir inilah yang akan mengeluarkan kita dari masa pandemi. Mari kita pikirkan sama-sama apa yang akan terjadi pada tahun ajaran depan. Apakah Anda siap untuk memprediksinya?
[Baca Juga: Inti Protokol Kesehatan adalah Kesadaran Kolektif]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H