Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Prediksi Bidang Pendidikan di Masa Pandemi, Antara Tepat dan Tidak Tepat

7 Januari 2021   21:21 Diperbarui: 13 Januari 2021   17:07 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, terkait vaksin, masih ada keraguan di masyarakat. Meskipun vaksin sudah datang, tingkat keefektifan dan keamanannya masih belum teruji dengan baik. 

Ketika artikel ini saya tulis, pemerintah sudah mendistribusikan vaksin ke 34 provinsi di Indonesia. Vaksinasi pun sudah direncanakan tanggalnya dengan Presiden Jokowi yang katanya akan menjadi orang pertama yang akan divaksinasi.

Namun anehnya, pada saat yang sama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih belum mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin ini. Begitu juga bagi masyarakat muslim, vaksinasi masih harus menunggu label kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga masih belum dikeluarkan.

Timbul pertanyaan, apakah kebijakan alur prosedur vaksinasi yang tidak meyakinkan ini disebabkan karena adanya "pemaksaan" kebijakan atau pemerintah berdalih karena adanya kondisi darurat yang perlu mengambil kebijakan vaksinasi secara cepat? 

Jawabannya hanya pemerintah yang tahu.

Beberapa hal inilah yang akhirnya membuat banyak pemerintah daerah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) dan menunda PTM untuk menurunkan risiko penularan.

Menyoal Prediksi yang Dilakukan

Apakah ini artinya prediksi saya tidak tepat?

Dari satu sisi bisa dikatakan tidak tepat, karena prediksi PTM akan dilaksanakan di semester genap terbukti salah. Tidak banyak pemerintah daerah yang secara langsung memberikan izin PTM, kebanyakan masih akan menundanya.

Namun, disisi lain prediksi saya tepat. Argumen yang saya sampaikan diatas bahwa dengan memberikan relaksasi pada aturan, pemerintah pusat seolah "memaksakan" PTM dengan melemparkan bola panas kepada daerah, masih sangat relevan. Sampai saat ini, SKB ini belum dicabut atau direvisi. Artinya, pemerintah pusat masih memberikan kelonggaran untuk PTM kepada daerah untuk memutuskan. 

Untungnya, masyarakat sekarang sudah pintar untuk membaca keadaan. Keadaan krisis memaksa masyarakat untuk berpikir, menggunakan nalar dan logika, menimbang-nimbang dengan penuh kehatian-hatian setiap kebijakan yang dikeluarkan. Inilah salah satu hikmah dari pandemi yang masyarakat dapatkan.

Lantas, apa pentingnya prediksi ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun