Bicara tentang sistem pembelajarannya, platform belajar online menerapkan dua sistem pembelajaran, synchronous dan asynchronous e-learning.Â
Istilah synchronous dan asynchronous e-learning memang sering kita dengar selama pembelajaran daring. Bukan hanya pendidikan non-formal, pendidikan formal juga ada yang menggunakan kedua sistem tersebut selama pembelajaran daring.
Beberapa peneliti memberikan definisi komprehensif tentang synchronous e-learning yang disetujui bersama, yaitu terkait dua komponen yang harus ada pada pembelajaran synchronous e-learning. Kedua hal itu adalah interaksi dan waktu (Uflane & Shahabadi, 2014). [1]
Berdasarkan definisi tersebut, bisa dipahami bahwa synchronous e-learning dipahami sebagai "interaksi peserta didik dengan instruktur melalui web secara real time" (Khan, 2006).[2]
Sedangkan, pembelajaran asynchronous e-learning diartikan secara beragam, karena beberapa karakteristik komponen, sifat, dan fasilitasnya yang memiliki kesamaan.
Namun, ada salah satu definisi populer yang berfokus hanya pada beberapa komponen asynchronous e-learning.Â
Definisi ini memperkenalkan asynchronous e-learning sebagai sebuah "komunitas belajar interaktif yang tidak dibatasi oleh waktu, tempat, atau keterbatasan ruang kelas "(Mayadas, 1997).[3]
Peran Guru yang Tak Tergantikan
Platform belajar online, baik yang menerapkan sistem synchronous atau asynchronous e-learning bisa dikatakan sangat bermanfaat sebagai sebuah alternatif pelengkap dan penambah pembelajaran formal di sekolah.
Kehadiran platform belajar online menambah sumber belajar siswa, menambah alternatif siswa dalam belajar, dan lebih mewarnai kegiatan pendidikan di masa pandemi melanda.
Yang menjadi persoalan adalah ketika kehadiran platform belajar online justru mengganggu pembelajaran formal di sekolah. Terkadang, ada oknum siswa yang mengabaikan pendidikan formal, dan lebih mengutamakan mengikuti platform belajar online.Â
Sejatinya, sebagus apapun platform belajar online, siswa harus tetap memperhatikan pembelajaran formal di sekolah. Guru di sekolah seharusnya menjadi prioritas utama, jangan sampai dinomor duakan.