Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perencanaan Pengembangan Sekolah Pasca Pandemi

25 Desember 2020   17:08 Diperbarui: 25 Desember 2020   18:40 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(AFP/RICKY PRAKOSO via kompas.com)

"Merencanakan pengembangan sebuah organisasi itu seperti membuat sebuah masakan, ada beberapa hal yang diperlukan," inilah salah satu quote yang saya ingat pada webinar tentang "School Development - How to Design a Professional Growth Plan."

Meskipun pandemi masih melanda dunia, merencanakan pengembangan bukanlah hal yang salah. Justru hal ini perlu dilakukan. Mengapa? Karena pandemi adalah krisis, dan krisis adalah keadaan tak menentu, apapun bisa terjadi. Sambil kita berusaha mencari solusi untuk keluar dari krisis, pada waktu yang bersamaan kita bisa memikirkan langkah kita kedepannya. 

Perencanaan pengembangan juga bisa membantu kita keluar dari tekanan psikologis yang mungkin bisa kita rasakan. Sejatinya, perencanaan pengembagan adalah interpretasi dari harapan akan kondisi yang lebih baik kedepannya.

Menentukan Kerangka Berpikir (Framework) Perencanaan Pengembangan Sekolah

Untuk lebih memahami tentang perencanaan pengembangan, saya ingin sedikit mengulas quote yang saya kutip di awal tadi. Dalam quote, hal yang kita butuhkan ketika membuat masakan adalah resep, bahan dasarnya, dan peralatan masak pastinya. Meskipun Anda seorang koki yang handal, tanpa ketiga hal tersebut sulit rasanya untuk membuat masakan yang lezat.

Dalam konteks pengembangan sebuah institusi, bahan dasarnya adalah rencana kita, resep adalah strategi kita, dan peralatan adalah instrumen yang kita gunakan. Begitu juga halnya jika kita ingin mengembangkan sebuah sekolah, sebagai sebuah institusi pendidikan, ketiga hal tersebut juga kita perlukan.

Dalam usaha sekolah mengelola ketiga hal tersebut diperlukan pilar yang kuat untuk mendasarinya. Sekolah harus memiliki kerangka berpikir (framework) yang kuat untuk pengembangan. Framework yang berdasarkan hasil dari penelitian yang terpercaya. Sekolah juga harus memiliki perencanaan pengembangan yang disusun secara profesional. Artinya, sekolah harus benar-benar serius melakukannya dan menggunakan norma dan rambu yang benar.

Selain itu, pengembangan sumber daya manusianya juga tak bisa dilupakan. Guru, staf admin, dan tata laksana sekolah lainnya juga perlu mendapatkan kesempatan pengembangan karir secara profesional.

Ketika kita mengatakan kerangka dasar (framework) pengembangan sekolah, yang dimaksud adalah bagaimana sekolah bisa menyusun visi dan misi sekolah yang direncanakan akan dicanangkan. 

Dalam KBBI, visi memiliki banyak arti. Visi adalah pandangan atau wawasan ke depan, inilah definisi yang paling sesuai dengan konteks pengembangan. Sedangkan misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban untuk melakukannya demi agama, ideologi, patriotisme, dan sebagainya. Visi dan misi akan tercapai jika diiringi dengan strategi dan eksekusi yang dilakukan.

Untuk lebih memperjelasnya, saya akan menggunakan analogi seuah bus. Untuk bisa berjalan, bus harus memiliki tujuan. Ketika tujuan sudah ditetapkan, supir bus dan para penumpang di dalamnya akan memilih jalan yang akan ditempuhnya untuk mencapai tujuan. Terkadang untuk mencapai tujuannya, bus akan berhenti di beberapa tempat pemberhentian.

Bus itu adalah institusi sekolah, beberapa tempat pemberhentian adalah visi sekolah, menuju tempat tujuan adalah misi sekolah, jalan yang dipilih adalah strategi yang digunakan, dan supir bus dan para penumpang di dalamnya adalah kepala sekolah, admin dan staf pengajar yang berperan untuk mengeksekusi pergerakan bus.

Langkah Perencanaan Pengembangan Sekolah

Selain kerangka dasar pengembangan sekolah, hal lain yang perlu diperhatikan adalah perencanaan pengembangan, Setidaknya ada 5 langkah yang bisa dilakukan untuk merencanakan pengembangan institusi sekolah. 

Pertama, melakukan penilaian dan penelitian. Penilaian dan penelitian digunakan untuk mengumpulkan data yang valid untuk menentukan langkah apa yang akan diambil. Penelitian dan penilaian ini bisa dilakukan oleh seluruh stakeholder yang ada di sekolah. Terkadang peran serta eksternal juga diperlukan untuk mempertajam penilain dan penelitian yang dilakukan sehingga data yang diperoleh menjadi lebih beragam.

Kedua, mengidentifikasi permasalahan dan mencanangkan target yang akan dicapai. Dengan data yang sudah dimiliki di tangan, maka langkah yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data yang ada. Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui apa permasalahan yang dihadapi oleh sekolah. Ketika permasalahan dapat diidentifikasi, maka target kedepannya akan lebih mudah ditetapkan, disesuaikan dengan kemampuan sekolah untuk menangani dan mencarikan solusi terhadap permasalahan yang ada.

Ketiga, membuat strategi dan perencanaan tertulis. Bagian ini sebenarnya adalah bagian inti dari proses pengembangan sekolah. Strategi dan perencanaan yang tertulis akan mempermudah sekolah untuk melakukan follow up, penilaian dan evaluasi. Jika terasa strategi dan rencana tidak berjalan dengan mulus, maka sekolah akan bisa memberikan catatan terkait hal itu sebagai sebuah laporan tertulis. Dengan adanya strategi dan perencanaan yang tertulis, semua itu akan terekam dengan baik dan akan mempermudah untuk melihatnya kembali ketika diperlukan. 

Keempat, mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat. Untuk mengimplementasikan rencana diperlukan sumber daya yang baik, baik sumber daya manusia, maupun sumber daya non-manusia. Untuk melihat progress pelaksanaan rencana pengembangan disarankan untuk dibuatkan jurnal kerja harian yang terstruktur dan mudah untuk dipahami.

Kelima, melakukan monitor, review, dan penyesuaian (adjust) rencana. Ini adalah langkah akhir dalam perencanaan pengembangan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi atas perencanaan yang telah dibuat. Seluruh stakeholder sekolah bertanggung jawab atas proses ini. Dari sini akan diambil kebijakan terhadap perencanaan pengembangan, apakah akan dilanjutkan, ditingkatkan ataupun ditata ulang. 

Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Seperti dikatakan diatas, SDM memiliki peran yang penting dalam menentukan arah pengembangan sekolah. Kepala sekolah, admin dan staf pengajar adalah motor utama keberhasilan pengembangan sekolah.

Oleh karenanya, diperlukan sistem pengembangan profesionalisme secara berkelanjutan (continuing professional development). Banyak hal yang bisa dilakukan, seperti pelatihan, workshop, in house training, atau pemberdayaan kolaborasi dalam mengajar (collaborative teaching practices).

Kepala sekolah memiliki peran yang sentral disini. Kepala sekolah harus siap memberikan bantuan kepada guru-guru yang memerlukan. Kepala sekolah juga seharusnya bisa menginisiasi program investasi yang berkelanjutan di dalam pembelajaran dan pengembangan pendidikan.

Alhasil, proses pengemabangan sebuah institusi adalah sebuah proses yang dinamis dan fluktuatif. Mengharapkan proses pengembangan akan terjadi secara linear adalah sebuah kesalahan besar. 

Begitu juga dengan sekolah. Karena proses pengembangan yang fluktuatif, semua stakeholder pendidikan di sekolah harus mampu dan menunjukkan ketahanan dalam menghadapinya. Dengan perencanaan pengembangan sekolah yang disusun dengan baik, diharapkan masa depan sekolah akan menjadi lebih cerah di masa pandemi saat ini dan di masa pasca pandemi nantinya. 

[Baca Juga: PTM, Orang Tua Galau, dan 5 Tahap Persiapan Sekolah]

                       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun