Dalam roda tersebut terdapat dua bagian. Bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam terdiri dari content, communication, dan cognition. Bagian luar adalah culture. Bagian luar ini melingkupi semua bagian yang ada di dalam.
Konsep ini bermakna bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan  CLIL, siswa akan belajar materi (cognition) mata pelajaran subjek (content) yang dipelajari dengan cara menggunakan bahasa asing (language). Ketika belajar, aspek budaya (culture) juga tidak boleh dilupakan. Budaya harus bisa diintegrasikan ke dalam pembelajaran, sebagai nilai yang penting dalam pembelajaran.
10 Parameter dalam 4Cs Wheel
Untuk mempermudah guru dalam mengaplikasikan 4Cs ke dalam perencanaan pembelajaran ada 10 parameter yang perlu diperhatikan:
- Sequence : Bagaimana seharusnya sebuah materi disajikan. Guru harus memperhatikan cara penyampaian, informasi yang sudah dimiliki siswa sebelumnya (prior knowledge), kegiatan pembelajaran yang diberikan di kelas atau diberikan sebagai pekerjaan rumah.
- Concept > Language: Pembelajaran konsep materi subjek mendikte pembelajaran bahasa. Siswa belajar bahasa melalui konsep materi subjek yang diajarkan.
- Task > Language: Kegiatan pembelajaran mendikte pembelajaran bahasa. Siswa belajar bahasa melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
- Guided Multimedia Input: Memanfaatkan multimedia untuk menyokong pembelajaran.
- 3 Dimensions: Menggabungkan content, language, dan procedure (prosedur pembelajaran) menjadi satu kesatuan material pembelajaran.
- Key Language: Mengedepankan sisi pembelajaran bahasa di dalam material pembelajaran.
- Careful Instruction: Menggunakan bahasa yang jelas, sederhana, mengalir, dan mudah untuk dievaluasi ketika memberikan tugas kepada siswa.
- Student-student Interaction: Memfasilitasi pembelajaran bahasa dengan cara membuat siswa saling berinteraksi satu sama lain.
- Supported Output: Output dari pembelajaran harus bisa menyokong pembelajaran bahasa, baik berupa tulisan, oral, grafik, presentasi, poster, atau model.
- Thinking: Memfasilitasi siswa belajar subjek dan bahasa. Siswa diharapkan mampu melihat pembelajaran dengan gambaran yang lebih luas.
Dari kesepuluh parameter tersebut 5 diantaranya (nomor 1-5) mengacu kepada pembelajaran subjek (content), 5 juga (nomor 5-9) mengacu kepada pembelajaran bahasa (language), dan 1 (nomor 10) mengacu kepada kemampuan berpikir siswa (cognition). Khusus untuk parameter nomor 5, bisa digunakan baik untuk pendekatan pembelajaran subjek maupun bahasa.Â
Karena 10 parameter ini juga masuk ke dalam konsep 4Cs wheel, maka pendekatan budaya harus diintegrasikan ke dalam keseluruhan parameter.Â
Dengan adanya 10 parameter tersebut, guru bisa mendesain pembelajaran dengan lebih mudah. Perencanaan pembelajaran bisa didesain sedemikian rupa dengan mencakup keempat elemen CLIL. Yang perlu diingat, dari keempat elemen ini tidak ada yang seharusnya diutamakan. Keempatnya harus dipadukan dan diintegrasikan menjadi satu kesatuan pembelajaran.
Alhasil, pendekatan pembelajaran CLIL ini sangat membantu bagi para guru yang mengajar di sekolah yang menerapkan sistem bilingual. Dengan adanya CLIL stigma pembelajaran bilingual adalah sesuatu yang sulit akan terhapuskan.
Sejatinya, bahasa asing tidak menjadi halangan seseorang dalam mempelajari sesuatu, justru sebaliknya bahasa asing dapat memperkaya wawasan berpikir siswa dan wawasan pengetahuannya akan kehidupan. Ada sebuah pepatah China yang mengatakan, "Menguasai bahasa asing adalah layaknya memiliki jendela tambahan untuk melihat dunia."
[Baca Juga: Kepemimpinan dan Memahami Tahapan Triase, Transisi, Transformasi Pandemi]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H