"Dengan bahasa Indonesia saja susah, apalagi dengan bahasa Inggris," inilah komentar yang sering saya dengar ketika saya mengatakan bahwa saya guru kimia yang mengajar dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar.
Ya, semenjak saya mulai mengajar 13 tahun yang lalu, saya memang selalu mengajar di sekolah yang menerapkan sistem bilingual. Pada sistem bilingual, sebagian mata pelajarannya diajarkan dalam bahasa asing. Saya beruntung, karena sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) saya sudah terbiasa dengan pendidikan bilingual. Bahkan ketika kuliah pun saya menempuh studi saya dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar.
Karena sudah terbiasa, saya tidak menemukan banyak kendala. Namun, bagi sebagian orang, pendidikan bilingual adalah pendidikan yang sangat menantang dan menakutkan, baik bagi guru maupun bagi siswanya. Karena menggunakan bahasa asing, guru menjadi lebih sulit menjelaskan, dan siswa akan lebih sulit menyerap pembelajaran.
CLIL dan 4Cs
Untuk mengatasi masalah ini, dalam dunia pendidikan dikenal sebuah pendekatan pembelajaran dengan nama Content Language Integrated Learning (CLIL). CLIL adalah sebuah pendekatan pembelajaran dimana siswa mempelajari suatu mata pelajaran (subjek) dan bahasa asing pada saat yang bersamaan.Â
Misalnya, pelajaran sains dapat diajarkan kepada siswa dengan menggunakan pengantar bahasa Inggris. Ketika ini dilakukan siswa tidak hanya akan belajar tentang sains, tetapi mereka juga akan memperoleh kosakata dan keterampilan berbahasa asing yang relevan.
Ada dua jenis CLIL, hard CLIL dan soft CLIL. Hard CLIL mengarah kepada pembelajaran subjek dengan guru subjek mengajar menggunakan bahasa asing. Pada CLIL tipe ini guru tidak hanya bertanggung jawab mengajarkan materi subjek, tetapi juga penggunaan bahasa yang baik dan benar.Â
Soft CLIL mengarah kepada pembelajaran bahasa asing yang dilakukan guru bahasa asing. Guru bahasa menggunakan berbagai macam subjek untuk mengajarkan bahasa kepada siswa.
Menurut Coyle's 4Cs curriculum (1999), pembelajaran dengan pendekatan CLIL yang berhasil harus mencakup empat elemen berikut:
- Content - Kemajuan dalam pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang terkait dengan elemen tertentu dari kurikulum yang ditentukan.
- Communication - Menggunakan bahasa untuk belajar sambil belajar menggunakan bahasa.
- Cognition - Mengembangkan keterampilan berpikir yang menghubungkan pembentukan konsep (abstrak dan konkret), pemahaman dan bahasa.
- Culture - Paparan perspektif alternatif dan pemahaman bersama, yang memperdalam kesadaran akan orang lain dan diri sendiri.
Berkenaan dengan 4Cs, ada sebuah konsep yang dikenal dengan "4Cs wheel." Konsep ini memadukan keempat elemen pembelajaran CLIL dalam satu kesatuan. Konsep ini dinamakan wheel karena ketika digambarkan dengan diagram, penampakannya sangat mirip dengan roda (perhatikan gambar dibawah ini).