Dalam melakukan presentasi di era pembelajaran daring, pendekatan model SAMR juga bisa dijadikan acuan. Model SAMR adalah sebuah framework yang diciptakan oleh Dr. Ruben Puentedura yang mengkategorikan 4 level berbeda integrasi teknologi ke dalam pembelajaran.Â
SAMR adalah singkatan dari substitution, augmentation, modification, dan redefinition. Keempat level tersebut bisa kita pahami dari bagaimana siswa menggunakan teknologi ketika melakukan presentasinya.
Pertama, siswa melakukan presentasi secara daring, tetapi tidak mengintegrasikan presentasinya secara online. Siswa masih menggunakan platform presentasinya secara offline. Artinya, teknologi hanya digunakan sebagai pengganti tanpa ada perubahan fungsi. Inilah level substitution (pengganti) yang merupakan level terendah pada model SAMR.
Kedua, siswa sudah menggunakan platform presentasinya secara online, misalnya dengan menggunakan prezi atau google slides yang diintegrasikan dengan peardeck, nearpod atau mentimeter. Artinya, teknologi tidak hanya berfungsi sebagai pengganti, tetapi juga memiliki fungsi tambahan. Inilah yang disebut level augmentation (tambahan).
Ketiga, siswa sudah bisa mengintegrasikan presentasinya dengan platform learning management system (LMS) yang digunakan guru. Ketika ini dilakukan, maka akan memungkinkan terjadinya interaksi dan diskusi antara siswa yang melakukan presentasi dengan siswa yang mendengarkan.Â
Guru juga akan lebih mudah melakukan pengontrolan, memberikan feedback, dan penilaian. Inilah level yang disebut modification (modifikasi) dimana teknologi memungkinkan terjadinya modifikasi pada tugas yang diberikan.
Keempat, siswa bisa mengubah tugas presentasinya kedalam bentuk tulisan, lalu ditayangkan ke blog atau microblog site. Guru bisa memberikan tugas yang berbeda kepada siswa yang lain untuk membaca dan memberikan penilaian atau refleksi terhadap tugas tersebut.Â
Pada level ini, teknologi telah membantu terciptanya tugas baru yang sebelumnya tidak memungkinkan atau tidak terbayangkan. Level inilah yang disebut redefinition (pendefinisian kembali). Level ini adalah level tertinggi dalam model SAMR.
Keempat level model SAMR ini sangat tergantung dengan kemampuan siswa. Siswa yang baru bisa melakukan level substitution dan augmentation berarti baru sekedar bisa melakukan peningkatan atau perbaikan (enhancement) terhadap tugas presentasi yang diberikan. Sedangkan siswa yang sudah mampu melakukan modification dan redefinition berarti sudah mampu mentransformasi tugas presentasi yang diberikan menjadi tugas yang lain.
Alhasil, tugas presentasi adalah salah satu tugas yang bisa diberikan guru untuk bisa melatih siswa untuk berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi dan mampu mengkomunikasikan pemahamannya dengan baik. Kemampuan  inilah yang disebut kemampuan penting pada abad ke-21.
Yang lebih penting lagi adalah bagaimana guru bisa menghubungkan tugas presentasi yang diberikan ke dalam dunia nyata sehingga siswa tidak hanya terisolasi di dalam kelas. Jika ini dilakukan, tugas presentasi akan menjadi tugas yang lebih bermakna.