Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pembelajaran Daring Semester Ini Usai, Bagaimana Semester Depan?

16 Desember 2020   10:17 Diperbarui: 16 Desember 2020   16:21 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran daring semester ini usai, bagaimana semester depan? Inilah pertanyaan yang jawabannya ditunggu khalayak ramai. Kebijakan sektor pendidikan memang memiliki tempat penting di masyarakat. Pandemi COVID-19 yang belum mereda masih membuat galau para stakeholder pendidikan untuk memutuskan mekanisme pembukaan sekolah di semester depan.

Saat ini, beberapa sekolah mungkin sedang melaksanakan atau sudah selesai melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS). Setelah PAS, rapor akan dibagikan dan akan dimulai masa libur panjang akhir semester. Setelah liburan berakhir, semester kedua menatap kita semua di depan mata.

Tatap Muka atau Daring?

Sebenarnya arahan pemerintah terkait pembukaan sekolah tatap muka pada semester depan sudah sangat jelas. Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri yang dikeluarkan beberapa waktu lalu, pemerintah menyerahkan keputusan skenario pembukaan sekolah tatap muka semester depan kepada pemerintah daerah, satuan gugus tugas (satgas)COVID-19 daerah, satuan pendidikan, dan orang tua.

Tak banyak pilihan, Penentu kebijakan bisa memutuskan sekolah dibuka kembali dengan pembelajaran tatap muka dibawah protokol kesehatan yang ketat atau melanjutkan pembelajaran daring di rumah.

Meskipun pilihan sudah jelas, memilih satu diantara dua pilihan sulit, tidaklah mudah. Perlu pertimbangan yang matang dan kehati-hatian bagaimana menentukan skenario mekanisme pembukaan sekolah. Pemerintah daerah, satgas, sekolah, dan orang tua perlu bersinergi untuk benar-benar menentukan pilihan keputusan.

Kedua pilihan memang tak mudah. Memaksakan membuka sekolah disaat angka penularan virus yang masih tinggi, bisa menjadi bumerang bagi masyarakat. Belum lagi permasalahan persiapan yang juga tidak mudah.

Menyiapkan infrastruktur tata ruang untuk kesehatan, kebersihan, pembelajaran, dan keamanan peserta didik di masa pembelajaran transisi dan masa adaptasi kebiasaan baru tidak bisa dilakukan sekejap mata. Perlu perencanaan dan biaya. Permasalahan sumber daya manusia yang mungkin belum siap dan tidak mencukupi juga menjadi tantangan besar untuk membuka sekolah tatap muka.

Selain itu, persiapan secara mental juga tidak boleh dilupakan. Faktor psikososial guru dan siswa perlu dipikirkan. Dibutuhkan sosialisasi dan pelatihan yang komprehensif agar semua prosedur bisa dipahami dengan baik. Sehingga pada saatnya, guru dan siswa bisa siap baik secara fisik maupun mental.

Memperhatikan ini semua, rasanya persiapan pembukaan sekolah tatap muka akan menjadi momok besar bagi sebagian sekolah. Kepala sekolah dan dewan guru dipaksa untuk bekerja ekstra keras untuk menghadapi ini semua. Ketika sekolah dibuka pun manfaatnya belum benar-benar teruji. Apakah membuka sekolah secara tatap muka sudah menjadi benar-benar keputusan yang tepat? Hal ini masih menyisakan tanda tanya besar yang tak seorang pun berani menjawabnya.

Di sisi lain melanjutkan pembelajaran daring pun tak kalah rumitnya. Kita sudah sama-sama tahu apa kekurangan pembelajaran daring yang sudah dilakukan hampir 9 bulan lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun