Sabtu kemarin (28/11/2020), Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyelenggarakan seminar daring bertema "Kiat Sukses Masuk Perguruan Tinggi Pilihan dan Pengumuman Peringkat Sekolah berdasarkan Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020."Â
Saya tahu acara ini dari seorang kawan yang mengirim screenshot pengumuman Top 10 SMA pada UTBK 2020. Senang dan bangga rasanya sekolah kami, SMAN Banua Kalsel, berhasil masuk ke jajaran 10 besar nasional rerata nilai Tes Potensi Skolastik (TPS) jenjang SMA, meskipun ada di posisi paling buncit.
UTBK adalah ujian prestisius dan bermutu. Tak kurang dari sekitar 16 ribuan SMA se-Indonesia mengikuti ujian ini. Siswa yang berhasil lulus ujian ini berhak masuk ke universitas negeri favorit yang dipilihnya.
Prestasi sekolah kami tahun ini melengkapi prestasi tahun lalu. Tahun lalu, SMAN Banua Kalsel menempati peringkat ke-30 Nasional dengan rerata UN tertinggi. Seperti diketahui, tahun ini UN dihapuskan, maka hasil UTBK inilah yang paling tidak bisa dijadikan sebagai acuan peringkat nilai SMA se-Indonesia.
Mencapai Prestasi
Saya sebagai salah satu staf pengajar di SMAN Banua Kalsel ingin berbagi cerita bagaimana sekolah kami bisa mencapai prestasi ini. Prestasi yang merupakan hasil jerih payah seluruh pihak yang berperan aktif mewujudkannya di sekolah. Harapannya, apa yang saya sampaikan mungkin bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi diri sehingga akan bisa lebih baik lagi untuk kedepannya.
Kiranya, ada 5 hal yang bisa saya sampaikan terkait pencapaian prestasi ini.
Pertama, sekolah yang memiliki prestasi UTBK tak lepas dari program persiapan ujian yang dilakukan. Program pemantapan, pelajaran tambahan, dan bimbingan khusus biasanya diberikan kepada siswa secara maraton dan berkesinambungan.
Yang membuat sekolah kami berbeda dari sekolah pada umumnya adalah karena sekolah kami berasrama. Sehingga program-program yang telah disusun tersebut bisa dilaksanakan dengan lebih konsisten dan teratur dan dengan pengawasan yang ketat.
Kedua, kami mengajarkan kepada seluruh siswa untuk lebih fokus menghadapi ujian. Fokus disini bukan sembarang fokus. Fokus disini dalam artian benar-benar fokus baik secara jasmani dan rohani.
Untuk menjaga fokus siswa, sekolah sangat selektif dalam memilih kegiatan-kegiatan yang bisa diikuti siswa. Kegiatan-kegiatan yang dirasa kurang bermanfaat untuk menyokong kompetensi siswa untuk menghadapi ujian biasanya tidak disarankan untuk diikuti.