Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru yang Perlu Terus Belajar dan Mengembangkan Pengetahuan

21 November 2020   06:53 Diperbarui: 21 November 2020   06:54 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru mengajar di kelas.(Shutterstock via kompas.com)

Namun, pelatihan guru memang bisa sangat membantu, tetapi terkadang pelatihan hanya menawarkan titik permulaan dari seorang guru untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik. Perlu ada kontinuitas, karena perubahan ke arah yang baik tidak akan bisa dilakukan dalam waktu yang singkat.

Pengembangan Mental dan Kepribadian

Mengembangkan pengetahuan tidak terbatas pada pengetahuan kognitif dan keterampilan mengajar seorang guru. Ada dimensi semangat dan motivasi dalam diri seorang guru yang tidak kalah perlunya untuk dikembangkan.

Jika kita perhatikan kata bijak yang saya kutip di awal, pengetahuan dikorelasikan dengan memperkuat iman dan ibadah. Iman dan ibadah adalah interpretasi dari nilai-nilai kepercayaan. Korelasinya adalah guru harus juga mampu mengembangkan pengetahuan dengan memperkuat kepercayaan dalam dirinya.

Bagaimana caranya menguatkan kepercayaan diri pada diri guru? Bagaimana korelasinya dengan dimensi semangat dan motivasi guru dalam mengajar?

Yang perlu dilakukan adalah membangun mental dan kepribadian seorang guru. Caranya, dengan menanamkan nilai-nilai perjuangan, pengorbanan, dan pengabdian dalam mengajar. Ketiganya harus berada pada koridor keikhlasan dalam melakukannya.

Ada sebuah kata bijak, "Guru yang pintar itu mahal, tetapi guru yang ikhlas itu jauh lebih mahal." 

Ya, ikhlas adalah pondasinya, perjuangan, pengorbanan, dan pengabdian adalah tiangnya. Jika pondasi dan tiang kokoh, maka akan terbentuk bangunan yang kokoh, itulah mental dan kepribadian sang guru.

Dengan mental dan kepribadian yang kokoh seorang guru tidak akan mudah menyerah, tidak akan mudah kehilangan arah, semangat dan motivasi. Akhirnya, kepercayaan diri yang penuh akan muncul dalam diri seorang guru. Pengetahuan akan hal ini jua lah yang perlu terus dikembangkan oleh seorang guru. 

Lantas, dari mana sumber semua pengetahuan ini didapat? Sumber pengetahuan yang dianalogikan dengan cerek air diatas.

Mengutip kembali perkataan Gulen, "Orang yang tidak dapat memperoleh inspirasi dari cahaya Ilahi yang datang dari seluruh alam semesta tidak mampu memimpin orang-orang menuju realisasi kemanusiaan sejati."

Ya, cahaya ilahi adalah sumber pengetahuan yang paling utama, paling penting, paling benar, paling banyak, dan tak akan pernah habis untuk diambil inspirasinya. Dari sumber sinilah seorang guru seharusnya mengambil pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun