Yang menarik, Carol tidak mengatakan guru yang tidak tahu atau tidak paham, tetapi guru yang belum menyadari. Biasanya ini terjadi pada guru-guru yang baru memulai profesinya sebagai guru.
Kedua, guru yang sudah menyadari (aware teacher) adalah guru yang sudah mengetahui dan memahami peran dan kemampuannya, tetapi baru hanya menggunakannya pada permukaannya saja, belum mendalami lebih jauh.
Guru seperti ini memerlukan pengalaman. Dengan berjalannya waktu aware teacher akan mampu menggunakan kemampuan dan pengetahuannya lebih baik dan efektif lagi. Pengalaman tidak mesti memerlukan waktu yang lama. Jika mau belajar, berdiskusi, bertanya dan aktif dalam mencari informasi, pengalaman bisa didapatkan dalam tempo waktu yang lebih singkat.
Ketiga, guru yang sudah cakap (capable teacher) adalah guru yang sudah mampu menggunakan ilmunya dengan baik. Biasanya guru yang seperti ini sudah mampu mengaplikasikan dan menganalisis dengan baik kondisi siswa dan kelas.
Guru yang cakap, menggunakan dan menganalisis data  dan informasi yang dia dapatkan dan rasakan di dalam kelas untuk mendesain pembelajaran yang cocok di dalam kelas.
Keempat, guru yang menginspirasi (inspired teacher) adalah guru yang sudah bisa melakukan sintesis dan evaluasi terhadap pembelajarannya dengan lebih komprehensif dan mendalam.
Biasanya guru pada level ini, tidak hanya menggunakan data dan informasi dari dalam kelas untuk mendesain pembelajarannya, tetapi dia juga mampu menggunakan data penunjang dari luar kelas.Â
Data-data penunjang ini diambil dari berbagai disiplin ilmu, misalnya psikologi, sosiologi, teknologi, dan berbagai bidang yang lainnya. Guru yang menginspirasi mampu mengintegrasikan semua bidang keilmuan yang penting dalam pendidikan ke dalam pembelajaran.
Guru yang menginspirasi dituntut untuk memiliki wawasan yang luas dalam segala bidang. Meskipun tidak harus mendalam, guru menginspirasi paling tidak bisa memahami bagian-bagian keilmuan lainnya yang berhubungan dengan pendidikan. Intinya, guru yang menginspirasi harus banyak meluangkan waktunya untuk membaca dan menambah wawasan intelektualnya.
Sebuah Refleksi
Berkenaan dengan guru yang menginspirasi, seorang ulama, intelektual, dan inspirator pendidikan Muhammad Fethullah Gulen memandangnya dari sisi yang berbeda.
Beliau pernah berkata, "Orang yang tidak dapat memperoleh inspirasi dari cahaya Ilahi yang datang dari seluruh alam semesta tidak mampu memimpin orang-orang menuju realisasi kemanusiaan sejati."