"Cintai profesi guru, nikmati pengalamannya, rasakan kebahagiannya," itu yang saya sampaikan kepada para calon guru peserta Academy of Future Teacher (AFT) yang diselenggarakan oleh Eduversal Indonesia.
AFT sendiri adalah sebuah wujud nyata kontribusi Eduversal Indonesia sebagai sebuah institusi yang bergerak di bidang konsultasi pendidikan untuk membantu para calon guru dalam mengaktualisasi diri.
Para calon guru dididik langsung oleh praktisi pendidikan yang berpengalaman dan juga para guru mentor yang berada di sekolah mitra Eduversal Indonesia.
Program ini adalah program yang panjang. Dalam satu angkatan, durasi programnya kurang lebih 8 bulan. Selama waktu itu, para calon guru digembleng dengan pelatihan, praktek, seminar, workshop, dan bimbingan terstruktur dan terkontrol yang dilakukan panitia dibantu oleh para guru-guru mentor yang berpengalaman..
Tahun ini adalah tahun kedua program ini diluncurkan setelah sukses melaksanakannya tahun lalu. Ada ratusan peserta yang terdaftar dari seluruh Indonesia untuk mengikuti program ini. Mereka berasal dari mahasiswa semester 5 keatas dan berasal dari berbagai macam disiplin keilmuan.
Kemarin, saya diundang panitia untuk memberikan webinar dengan tema "How to be a role model teacher". Program AFT tahun ini memang dilakukan secara online  mengikuti moda pendidikan yang terganggu oleh kedaruratan kesehatan pandemi covid-19. Berbagai sesi online tidak mengurangi keefektifan progam yang dilaksanakan. Termasuk program webinar series yang dilaksanakan ini. Senang rasanya saya bisa berbagi Ilmu dengan para peserta, para calon guru yang kelak akan menjadi penentu pendidikan di negara kita.
Oleh karenanya, sebelum saya masuk kepada tema yang diberikan, saya mengajak para peserta untuk sedikit membuka wawasan mereka tentang pendidikan dari berbagai macam sudut pandang. Mereka perlu benar-benar memiliki visi dan wawasan yang luas tentang pendidikan yang notabenenya menjadi bidang yang akan mereka geluti sebagai profesi masa depan mereka.
Bicara tentang role model teacher atau guru yang bisa dijadikan contoh atau juga guru teladan, banyak hal yang bisa disampaikan. Salah satunya adalah apa yang saya sampaikan diatas, yaitu mengenai cinta.Â
Sengaja hal ini saya tempatkan di awal pembahasan. Karena menurut saya, sebelum kita membicarakan hal-hal lain berkenaan dengan guru, baik teknis maupun non-teknis, hal pertama yang perlu dirasakan adalah cinta akan profesi guru.
Saya menempatkan cinta sebagai definisi filosofis dari pendidikan. Mungkin banyak orang mendefinisikan pendidikan dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan pendidikan itu perubahan, bimbingan, ilmu atau pengetahuan. Bagi saya, pendidikan adalah cinta.