Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Revolusi Akhlak Vs Revolusi Mental

12 November 2020   05:28 Diperbarui: 28 April 2021   19:54 2539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habib Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww via kompas.com)

Revolusi berbeda dengan reformasi. Reformasi adalah perubahan yang lebih terencana dan teliti. Revolusi juga berbeda dengan evolusi. Revolusi berjalan cepat, sedangkan evolusi perubahan yang terjadi lebih lambat.

Biasanya revolusi memang identik dengan kecepatan prosesnya. Karena revolusi melakukan perubahan secara mendasar. 

Logikanya, jika kita ingin mengubah bangunan dari dasarnya, maka kita tidak mesti berpikir lagi bagaimana menghancurkannya. Kita bisa langsung menghancurkan langsung dari pondasinya. Ini memerlukan waktu yang relatif cepat.

Coba bandingkan jika kita harus mengubah bangunan tidak dari dasarnya. Perlu memikirkan mana yang harus dipertahankan, mana yang harus dihancurkan, dan juga harus juga dipikirkan bagaimana cara menghancurkannya agar bagian yang ingin dipertahankan tidak ikut hancur.

Ya, kecepatan memang penting, apalagi di era perkembangan teknologi digital seperti sekarang. Segala sesuatunya dibuat serba instan dan cepat. Tanpa kecepatan kita akan ketinggalan. Oleh karenanya, lebih cepat, lebih baik.

Kecepatan Revolusi

Pertanyaannya adalah apakah revolusi yang dimaksud dimana diharapkan adanya perubahan mendasar bisa dilakukan dalam waktu yang cepat?

Sebenarnya, dalam melakukan perubahan mendasar pada akhlak, mental, moral, karakter, budi pekerti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan ini terdapat dua tahapan proses yang terjadi. 

Proses tahap pertama adalah menghancurkan bangunan lama dengan pondasi-pondasinya. Tahap kedua membangun kembali bangunan dengan pondasi yang baru. Tahap menghancurkan bisa dilakukan dengan cepat, untuk membangun kembali memerlukan waktu yang lebih lama.

Jadi, jika revolusi kita pahami seperti ini, maka revolusi seharusnya dilakukan dalam waktu yang lama. Karena yang menentukan keberhasilan revolusi bukanlah hanya menghancurkan pondasi yang lama, tetapi juga membangun pondasi tatanan baru yang lebih baik.

Intinya, yang berlangsung lambat itulah yang menentukan, bukannya yang cepat. Bukankah inti dari perubahan adalah membawa sesuatu yang lebih baik?

Dalam ilmu kimia hal ini begitu jelas terlihat pada konsep kelajuan (kecepatan) reaksi. Dalam laju reaksi ada istilah yang dikenal dengan sebutan "rate determining step" atau "tahap penentu kelajuan". Tahap ini bisa dilihat dan dijelaskan dengan memahami mekanisme suatu reaksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun