Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Corona Menjadikan Paman Biden Presiden Negeri Paman Sam

8 November 2020   14:51 Diperbarui: 8 November 2020   15:07 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joe Biden (AFP/JIM WATSON via GETTY IMAGES via kompas.com)

Setelah empat hari perhitungan suara yang menegangkan, akhirnya Joe Biden dan pasangannya Kamala Harris bisa bernafas lega. Mereka diprediksi memenangi perhelatan Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) yang bersejarah pada tanggal 3 November 2020.

Menurut perhitungan beberapa asosiasi jurnalis dan stasiun televisi, Biden berhasil mengungguli Trump pada pemilu presiden AS tahun ini. Sampai hari ini suara electoral college vote untuk Biden telah melampaui 270, batas minimal untuk memenangkan pemilu AS.

Meskipun sejatinya, kemenangannya belum resmi dan masih dibayang-bayangi dengan akan adanya tuntutan Presiden incumbent Trump ke Mahkamah Agung AS. Trump menuduh adanya kecurangan di pemilu AS kali ini. Ini dikatakannya ketika proses perhitungan masih berlangsung. Anehnya pernyataannya dikeluarkan tanpa menunjukkan bukti yang kuat.

Paman Biden

Paman Biden menjadi Presiden Paman Sam, terasa ada harmoni pada kalimat itu. Keduanya menggunakan kata Paman. Negara AS memang identik dengan sebutan Negeri Paman Sam.

Dalam sejarah, nama Paman Sam yang dalam bahasa Inggris disebut Uncle Sam merujuk kepada nama penyuplai daging pada masa perang di AS tahun 1800-an, Samuel Wilson. 

Samuel Wilson menyuplai daging melalui tong-tong besar bertuliskan US, singkatan dari United States. Para tentara justru memelintir inisial US menjadi inisial Uncle Sam. Dari situlah nama Uncle Sam menjadi identik dengan nama pemerintah federal AS.

Di daerah Kalimantan Selatan, tempat saya tinggal, istilah "Paman" juga banyak sekali digunakan. "Paman" untuk laki-laki, "Acil" untuk perempuan. Secara umum penggunaan Paman/Acil sama dengan penggunaannya dalam bahasa Indonesia. Kata yang menunjukkan saudara Ayah/Ibu. Tetapi dalam bahasa Banjar, "Paman/Acil" juga memiliki arti pesuruh, tukang kebun. 

Penggunaan istilah "Paman/Acil" juga sangat beragam, biasanya memang digunakan untuk orang yang mengerjakan sesuatu untuk kita. Orang yang memberikan pelayanan kepada kita. 

Orang yang berdagang juga biasa dipanggil Paman/Acil. Misalnya pedagang pentol (bakso tusuk) biasa disebut "Paman/Acil pentol." Bahkan, Gubernur Kalimantan Selatan yang sekarang, juga lebih suka dan dikenal dengan panggilan Paman. 

Untuk seorang Gubernur, hal ini menyiratkan makna tersendiri, yang menunjukkan gubernur yang merakyat, akrab dengan rakyat, bekerja untuk rakyat, dan melayani rakyat.

Dalam konteks Pemilu AS, kita harapkan juga Joe Biden menjadi "Paman Biden". Paman Biden yang diharapkan merakyat, menyatukan, bekerja untuk rakyat, dan melayani rakyat. Patut ditunggu "Paman Biden" yang benar-benar bisa merubah kebijakan politik AS baik dalam maupun luar negeri.

Tak bisa dipungkiri, AS sebagai negara adidaya dan negara yang memiliki perekonomian dan militer terbesar di dunia memiliki peran penting dalam menjaga kemaslahatan dunia. Siapapun yang akan berada di tampuk pimpinan tertinggi AS pastinya akan bisa mempengaruhi dunia.

Pilpres AS dan Corona

Biden bisa dibilang beruntung. Maju di pilpres di masa pandemi corona menimpa AS dan seluruh dunia. Mungkin bisa dikatakan, jika tidak ada corona rasanya sulit bagi Biden bisa mengalahkan Trump, setidaknya itu analisis saya.

Sebelum pandemi, Trump begitu agresif menguatkan ekonomi AS. Perang dagang dengan China terasa sangat menguatkan posisinya sebagai Presiden AS. Belum lagi politik persenjataan nuklir yang perlu diacungi jempol. AS bisa bernegosiasi baik dengan Korea Utara, dan mendesak Iran, meskipun belum bisa menembusnya.

Di dalam negeri, posisi Trump juga masih terlihat kuat. Kebijakan politik populisme Trump didukung senat dan sebagian rakyat yang mendukung partai republik, partai pendukung Trump. Meskipun Trump mesti harus selalu bersitegang dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang dikuasai partai demokrat, kebijakan terlihat berjalan mulus dan lancar.

Semua berubah ketika corona datang. Pandemi memaksa resesi ekonomi, rakyat semakin susah, pengangguran bertambah. 

Corona juga memukul rakyat AS dari sisi kesehatan. Sampai saat ini, AS masih tercatat menjadi negara dengan jumlah kasus positif covid-19 dan kematian tertinggi di dunia. Jauh melampaui China, tempat asal covid-19 yang notabenenya pesaing AS pada perang dagang.

Trump menerima banyak kritik tentang penanganan covid-19 di dalam negeri. Trump dinilai tidak menghiraukan pendapat para ahli sains dan kesehatan. Banyak kebijakannya yang bertolak belakang dengan mereka.

Trump terkesan mengabaikan protokol kesehatan. Hal ini sangat jelas terlihat ketika pilpres memasuki masa kampanye. Perdebatan pada masa kampanye mengarah kepada dua perbedaan cara kedua calon merespon covid-19. Trump cenderung mengabaikan protokol kesehatan, Biden mementingkannya. Bahkan, akhirnya Trump sendiri terkena batunya dengan sempat terpapar covid-19 di akhir masa kampanye.

Corona juga memukul kebijakan luar negeri AS. Hubungan dengan China memanas dengan adanya selorohan "Virus China" dari Trump. Belum lagi hubungan dengan World Health Organization (WHO) yang terputus terkait dengan masalah pendanaan penanganan covid-19. 

Kearogansian Trump juga terlihat pada soal vaksin covid-19. Meskipun sampai saat ini vaksin belum ditemukan, Trump dari jauh-jauh hari sudah menyatakan vaccine nationalism yang dikritisi WHO. 

Selain masalah corona, kegagalan Trump juga dipengaruhi isu-isu di dalam negeri. Isu imigran, korupsi, dan terakhir isu rasial yang menyebabkan terjadi aksi demonstrasi besar-besaran di bawah tema " Black lives matter".

Tak bisa dipungkiri, hal-hal tersebut membelah warga AS. Persaingan dua partai besar semakin sengit di fase akhir kampanye dan di fase pemilihan dan perhitungan suara. Hal ini yang membuat perhitungan suara pada pemilu kali ini berlangsung sangat lama. Persaingan di berapa negara bagian sangat ketat.

Setelah pennsylvania dipastikan direbut Joe Biden, selesai sudah persaingan. Suara untuk Biden sudah melewati ambang minimum menuju white house. Biden sukses merubah pennsylvania, yang juga merupakan kampung halamannya, dari red state (warna partai republik) ke blue state (warna partai demokrat).

Kemenangan Joe Biden juga tak lepas dari peran wakilnya Kamala Harris. Kamala Harris adalah politisi wanita yang berdarah India. Kamala Harris banyak menyedot suara dari kaum wanita, imigran, dan sudah pastinya dari warga Amerika berkulit hitam (black American)

Dalam pidato kemenangannya pagi ini (sabtu malam waktu AS), Joe Biden mengedepankan persatuan, kooperasi, dan kembali menyembuhkan Amerika. "Tak ada lagi negara biru, negara merah, yang ada adalah negara bersatu Amerika", ujarnya.

Alhasil, mungkin pemilu AS ini menjadi salah satu efek terbesar corona bagi dunia. Mudah-mudahan efeknya ini akan berdampak positif dan memberikan perbaikan bagi dunia yang sedang sakit ini.

Selepas pemilu AS ini, pekerjaan besar untuk Paman Biden adalah menyatukan kembali AS yang begitu terpolarisasi selama pemilu.

Bagi kita warga dunia, seperti perkataan Paman Biden, sekarang adalah waktunya kita bersatu. Tanpa persatuan rasanya sulit menang melawan pandemi ini.

[Baca Juga: Dalam Rasa Takut Ada Kenikmatan]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun