Dalam konteks pendidikan ada juga etiket kejujuran. Misalnya dalam menghadapi ujian, siswa seharusnya menunjukkan sikap-sikap yang mengindikasikan bahwa dirinya tidak curang, culas, mengakali atau menipu. Jujur dalam ujian sudah menjadi aturan baku/etiket yang diakui semua orang di seluruh dunia.
Pentingnya Etika dan Etiket
Setelah memahami perbedaan etika dan etiket, saya kembali bertanya, "Manakah yang penting dalam bergaul apakah etika atau etiket?"
Semua siswa memberi jawaban yang sama, "Keduanya", jawab mereka. Saya senang mendengar jawaban mereka, terlihat mereka sudah memahami perbedaan keduanya, dan memahami kepentingan keduanya.
Lalu, saya melanjutkan penjelasan. Saya terangkan bahwa manusia itu terdiri dari dua sisi, sisi pribadi dan sisi sosial. Etika dan etiket mewakili keduanya, dan keduanya harus ada dan saling berkorelasi secara seimbang di dalam diri manusia.
Terkadang etika harus menyesuaikan dengan etiket, begitu juga sebaliknya terkadang etiket harus menyesuaikan dengan etika. Etika dan etiket harus berjalan selaras dalam pergaulan. Tanpa memperhatikan keduanya, pergaulan tidak akan berjalan dengan baik.
Memilih Teman
Sebenarnya pembahasan tentang etika dan etiket bukanlah inti pelajaran kami malam tadi. Yang menjadi inti adalah tentang pergaulan. Hal ini sengaja saya tempatkan di bagian akhir pembahasan. Saya ingin memastikan dulu bahwa siswa benar-benar memahami tentang etika dan etiket yang sebenarnya juga memberikan pemahaman bagaimana seharusnya mereka bergaul dengan teman.
Saya mencoba menjelaskan inti pembahasan topik etika pergaulan ini lagi-lagi dengan sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang penting untuk menjelaskan topik pergaulan. Saya bertanya, "Apakah kita perlu memilih teman dalam bergaul?"
Karena mereka sudah memahami etika dan etiket dengan baik, semua menjawab "tidak perlu." Salah satu siswa memberikan keterangan tambahan, "Kita tidak perlu memilih teman, yang perlu kita pilih adalah sikap moral (akhlak) terhadap teman", ujarnya.
Ya, itulah yang seharusnya dilakukan. Sebagai remaja seharusnya mereka memang tidak membatasi diri dalam berteman, dengan siapapun bisa berteman. Yang penting adalah bagaimana mereka memahami etika dan etiket dalam berteman dan bergaul yang baik. Pemahaman tentang etika dan etiket akan menjadi pelindung bagi dirinya dalam bergaul.
Jika mereka tahu mana yang baik dan mana yang buruk, mereka akan bisa mengambil manfaat dari setiap pertemanan, dengan siapapun orangnya. Karena sejatinya setiap manusia memiliki sisi baik dan sisi buruk. Dalam pertemanan/pergaulan, sisi baiknya diambil, sisi buruknya dihindari agar tidak terpengaruh dengannya.
Sebagai penutup sesi obrolan santai tadi malam, saya memberikan pesan kepada para siswa, "Jadilah agen kebaikan dalam bergaul, agen kebaikan yang memberi teladan etika dan etiket kebaikan kepada teman, agen kebaikan yang mencoba membantu teman yang belum memahami benar-benar etika dan etiket kebaikan dalam kehidupan", ujarku.Â