Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jaga Kesehatan di Masa Pandemi dengan Keseimbangan ala Nabi Muhammad SAW

29 Oktober 2020   13:15 Diperbarui: 30 Oktober 2020   07:54 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maulid Nabi Muhammad SAW (Dokumen Pribadi)

Tempo lalu, saya membaca sebuah artikel dari majalah mata air, majalah yang mengangkat tentang topik sains, spiritualitas dan budaya, yang membahas tentang "Hikmah di balik kasih sayang pada hewan."

Ada hal menarik pada artikel ini yang membuatku ingin menuliskannya. Yang menarik adalah bagian pembukaan yang begitu panjang diulas oleh penulis. Dari yang saya lihat, mungkin hampir setengah dari artikel ini adalah bagian pembukaan.

Menurut pemahaman saya, begitu panjangnya pembukaan dibahas menunjukkan sebenarnya inti yang ingin disampaikan di artikel ini ya ada di bagian pembukaan ini.

Lantas, apa yang sebenarnya dibahas pada pembukaannya itu? Apakah tentang kasih sayang? Atau tentang hewan?

Ternyata bukan keduanya. Sungguh tak terduga, penulis membahas tentang menjaga keseimbangan alam di bagian pembukaan pembahasan. Penulis menjelaskan bahwa manusia sebagai khalifah di muka bumi memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.

Keseimbangan di Alam 

Rasanya artikel ini memang lebih menarik jika dipandang dari sisi keseimbangan yang diangkat. Penulis menggambarkan bahwa, manusia, alam semesta dan kitab suci adalah sebagai sebuah sistem segitiga yang saling berkorelasi membentuk keseimbangan dengan manusia sebagai tokoh utamanya.

Berkenaan dengan ini, saya teringat perkataan Ustad Bediuzzaman Said Nursi dalam salah satu bukunya yang mengatakan bahwa Sang Pencipta mengirimkan dua ayat yang seharusnya bisa dibaca dan dipahami manusia. Ayat kauliyah berupa kitab suci, dan ayat kauniyah berupa alam semesta.

Permasalahannya, bagaimana manusia bisa membaca dan memahami kedua ayat tersebut? Di sinilah peran kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai guru agung sangatlah begitu penting. Tanpa Nabi SAW, kita tidak akan bisa membaca dan memahaminya dengan sempurna.

Begitu juga dengan menjaga keseimbangan di alam, peran Nabi SAW sangat signifikan dalam memberikan teladan kepada kita. Dalam artikel ini lebih spesifik dijelaskan bagaimana seharusnya manusia memperlakukan hewan.

Hewan adalah makhluk Tuhan yang juga memiliki perasaan dan emosi. Oleh karenanya, hewan semestinya diperlakukan dengan kasih sayang, sehingga keseimbangan di alam bisa terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun