Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Setiap Siswa Berbeda, Setiap Guru Juga Berbeda

25 Oktober 2020   20:37 Diperbarui: 27 Oktober 2020   10:46 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru Mengajar di Kelas (kompas.com)

Kata kerja melihat menunjukkan visual, mendengar menunjukkan auditori, merasa menunjukkan kinestetik, mengecap rasa menunjukkan gustatory, dan menghirup menunjukkan olfactory. Sederhananya, kelima cara itu adalah lima cara menggunakan indra manusia. Indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa dan pencium.

Pada dasarnya, setiap manusia memiliki kelima kemampuan itu secara bersamaan, yang membedakan adalah mana yang lebih dominan pada setiap manusia. Dari jawaban yang diberikan, trainer akan mengetahui mana yang dominan dan bagaimana tingkat kedominannya.

Setiap Siswa Berbeda

Dalam dunia pendidikan, mengetahui cara belajar siswa adalah hal yang sangat penting. Ada satu kalimat yang perlu untuk selalu diingat oleh para guru, "Setiap siswa adalah berbeda, maka perlakukanlah mereka dengan cara yang berbeda"

Dalam merencanakan pembelajaran, guru seharusnya mampu mengaktifkan setiap siswa yang ada di kelas. Caranya, pembelajaran harus bisa mencakup semua indra manusia. Semua ini hanya bisa dilakukan dengan menerapkan pola pembelajaran berbasis siswa (student centered learning).

Bicara tentang siswa, sebenarnya tidak cukup dengan hanya mengenal tipe belajar siswa. Guru juga seharusnya mampu mengenal kepribadian (personality) siswa.

W. Ray Croizer dalam bukunya yang berjudul Individual Learners: Personality differences in education menyebutkan paling tidak ada lima sifat karakter pada siswa yang memiliki pengaruh dalam kegiatan pembelajaran, yaitu agresivitas, keresahan, motivasi prestasi, kepercayaan diri, dan perasaan malu/segan.

Guru dituntut untuk bisa memperhatikan kelima hal tersebut ketika mengajar. Lebih jauh, Croizer menuliskan, "Guru yang terampil akan mencari pendekatan individu yang kemungkinan akan cocok terhadap seorang siswa. Tujuannya, untuk mendapatkan perhatian dan rasa suka siswa, untuk menemukan cara yang tepat untuk menganalisis tugas yang siswa anggap sulit, untuk menanggapi keberhasilan dan kegagalan siswa dalam belajar." Inilah yang disebut pendekatan personal, pendekatan kepribadian.

Setiap Guru Berbeda

Apa yang sudah dibahas ini adalah sesuatu yang baru dilihat dari satu perspektif saja. Yang baru dibahas adalah hanya dari perspektif bagaimana seharusnya guru menyesuaikan perbedaan yang terjadi.

Lantas, bagaimana dari perspektif siswa, apa yang seharusnya dijelaskan guru kepada siswa berkenaan dengan hal ini?

Menurut saya ketika guru menjelaskan hal ini kepada siswa, guru perlu melihatnya dari perspektif yang berbeda.

Kalimat "Setiap siswa adalah berbeda, maka perlakukanlah mereka dengan cara yang berbeda" harus dimaknai bahwa setiap siswa harus mampu memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya. Jangan sampai kalimat ini dimaknai bahwa guru harus selalu mengikuti apa yang siswa mau dan apa yang siswa butuhkan. Pemahaman seperti ini yang perlu dijelaskan kepada siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun