Memasuki bulan ke-7 sejak corona dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) berbagai fenomena terjadi di beberapa negara.
Masyarakat terlihat mulai lelah dan frustasi dengan segala restriksi yang ada. Mulai ada sebagian masyarakat yang mempertanyakan kebijakan new normal yang diterapkan pemerintah negaranya masing-masing.Â
Disisi lain beberapa negara justru mewacanakan dan bahkan sudah memutuskan untuk melakukan lockdown kembali karena kasus covid-19 yang kembali tak terkendali. Orang menyebutnya second wave of pandemic.
Di negara kita mulai ada juga kekhawatiran akan hal ini. Pemprov Jakarta menjadi pembicaraan publik hari-hari ini karena keputusannya untuk kembali ke PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) seperti halnya diterapkan di awal pandemi. Ada pro dan kontra, baik di aparat pemerintah maupun di masyarakat. Ini menunjukkan masih adanya kebingungan di masyarakat.
Era VaksinÂ
Ya, penanganan pandemi memang seharusnya memasuki era baru. Era new normal yang selama ini berjalan ternyata belum sepenuhnya menjadi solusi di semua negara.Â
Sepertinya tak ada jalan keluar lain selain vaksin yang harus segera ditemukan. Fokus penanganan covid-19 harus diubah. Era new normal sudah pindah ke era vaksin.
Diskursus tentang vaksin sudah ada sejak pandemi ini dimulai. Setelah 7 bulan berlalu, memang seharusnya sudah ada langkah nyata dan jelas yang dilakukan otoritas terkait. Waktu terus berputar yang membuat masyarakat semakin frustasi jika belum ada kejelasan masalah vaksin.
 [Baca juga: Politik Vaksin, antara Will to Power dan Willpower]
Ada dua tantangan berkenaan dengan vaksin ini. Tantangan menemukan dan tantangan mendistribusikan vaksin ke seluruh dunia.
Kedua tantangan ini membuat negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk menemukan vaksin covid-19. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, China, Inggris, Rusia dan Jerman mengklaim mereka telah menemukan vaksin dan sekarang sedang  mengujinya.Â