Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

24 Koin Emas

5 September 2020   16:04 Diperbarui: 5 September 2020   16:11 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Koin Emas (REUTERS via kompas.com, gambar sudah diolah)

Jika kita mau, banyak yang bisa dilakukan dengan 24 koin emas ini. Tidak justru menyia-nyiakannya dengan hal-hal yang tidak perlu, kosong dan penuh dengan leha-leha dan kemalasan.

Kita bisa lebih produktif, kreatif dan inovatif dalam menyambung kehidupan kita. Bukankah Tuhan sebenarnya berjanji akan memberikan rezekinya kepada semua makhluknya melalui perbendaharaan rahmat Ilahi? 

Untuk ini diperlukan usaha nyata dari kita, tidak hanya duduk berpangku diri menunggu rahmat Ilahi tersebut.

Ya, itulah yang seharusnya kita pikirkan bukan justru mengeluh, frustasi apalagi stres dalam menghadapi kondisi saat ini.

Alhasil, ada satu yang jangan sampai dilupakan. Seperti pesan sang Ustad sisihkan juga koin emas yang kita miliki untuk beribadah kepada Sang Pemberi koin emas itu. 

Yakin lah bahwasanya, Ia maha pemberi pertolongan yang akan memberikan pertolongannya kepada seluruh makhluk ciptaanya. Orang yang beriman kepadaNya lah yang akan memperoleh keuntungan dari perniagaan di dunia ini.

[Baca juga: Bukan Sekedar Nama Kegiatan, Banyak Makna dari FGD]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun