Tegurannya kepada para Menteri bisa dijadikan salah satu alat penanganan yang efektif. Dari atas ke bawah, dari pengambil kebijakan ke rakyatnya. Karena untuk menerjemahkan kebijakannya, Presiden memerlukan Menteri sebagai pelaksana.
Jadi perpaduan konsep antara bottom to top dan top to bottom akan menjadi hal yang krusial untuk mendorong masyarakat lebih memiliki sense of crisis. Karena sejatinya inilah akar semua permasalahan mengapa belum ada progress yang signifikan dalam penanganan pandemi ini.
Alhasil, sebenarnya kita harus memahami bahwa Pak Jokowi sedang jengkel dengan kita. Jengkel bukan berarti benci, tapi mungkin Pak Jokowi ingin mengingatkan kita. Wajar seorang Kepala negara mengingatkan rakyatnya. Maka tidak elok, jika kita justru memperkeruh suasana dengan adanya teguran ini. Â
30 Â Juni 2020
Reflection Notes: Ambil hikmahnya
Mahir Martin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H