Tidak perlu jauh jauh pergi ke Pamukkale Turki untuk melihat kawah putih yang indah, Sumatra Utara memiliki kawah putih yang tidak kalah bagus dan indah yaitu "Kawah Putih Dolok Tinggi Raja" yang berada di Kawasan wisata Tinggi Raja,Kabupaten Simalungun,Sumatra Utara. Kawah putih dolok tinggi raja ini adalah destinasi wisata yang dulunya sangat terkenal pada tahun 1980 dikarenakan kurangnya promosi dan juga pengelolaan yang tidak baik jadi sangat sedikit orang yang mengetahui destinasi wisata tersebut,Kawah seluas 4 hektar ini terletak di cagar alam dengan luas total 176 hektar.Â
Kawah Putih Dolok Tinggi Raja juga menyimpan cerita legendaris yang menarik untuk diketahui. Menurut legenda yang diyakini masyarakat di sekitar kawah, hiduplah seorang raja dengan orang tua yang sudah tua. Seperti biasa, raja selalu mengirimkan makanan kepada orang tuanya.Â
Selain pemandangannya yang indah,Suatu hari raja mengirimkan makanan lezat kepada orang tuanya. Ia pun menugaskan seorang petani enau yang rumahnya kebetulan berada di dekat rumah orangtuanya. Dalam perjalanan, petani itu merasa sangat lapar dan dengan berani memakan sisa makanan raja. Pada akhirnya, hanya tulang yang tersisa setelah makan. Begitu sisa makanan itu diberikan kepada orang tua raja, ia langsung marah dan merasa terhina karena raja hanya memberi nasi dan tulang.Â
Maka orang tua raja memanggil anak-anaknya dan meminta mereka mengadakan pesta. Pada saat perayaan terjadi peristiwa air panas yang direbus oleh orang tua raja tumpah dan membanjiri balai. Dan kawasan yang dibanjiri air panas ini kini menjadi kawah panas yang dikenal dengan nama Kawah Putih Dolok Tinggi Raja.
Sangat disayangkan Kawah putih yang sangat indah itu memiliki jalan yang sangat rusak sehingga menghambat perjalanan wisatawan yang ingin mengunjungi Kawah Putih tersebut. Ada pun beberapa ulasan yang ada di google maps mengenai Kawah Putih Dolok Tinggi raja tersebut yaitu "Tidak ada pemeliharaan jalan secara menyeluruh. Lebih baik naik sepeda motor trail.Kalau mau tetap maksa mau naik mobil, lebih baik menggunakan mobil 4wd dan lanjut naik gojek lokal dgn tarif 300k per rombongan.Judul di gapura Masuk " Objek Wisata", namun tidak terpelihara.Semoga ada perbaikan ke depannya."Â Ulasan pada Google Maps.
"Mobil yg cocok masuk hanya mobil lama seperti taft,suzuki zimmy atau pun panther yg penting tinggi. Akan tetapi sesampai di kampung akhir harus pakai ojek  yg dikampung dan per ojek 150.000 padahal jarak 100M saja mreka memaksakan harus naik ojek. Rekomendasi saya pakai motor saja. Dan pakai motor trail.. hanya bayar 10.000 saja perorang sampai lokasi...Dan 1 lagi airnya juga sudah surut tidak seperti yang dulu." Ulasan pada Google Maps.
Jalan menuju destinasi wisata ini seharusnya diperbaiki dan diberi petunjuk agar wisatawan yang ingin mengunjungi destinasi wisata tersebut jadi lebih terbantu. Saat hujan, jalur berbatu ini menjadi perjalanan yang cukup ekstrim. Masih sedikitnya perhatian terhadap infrastruktur jalan, padahal destinasi wisata ini sudah ramai pengunjung. Karena tempatnya jauh dari kota, tidak ada akomodasi. Wisatawan juga disarankan untuk membawa makanan sendiri karena jarang terdapat warung makan di destinasi wisata ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H