Patih Pragulang tidak tega untuk membunuh Dewi Bendoro. Akhirnya Patih Pranggulang membuatkan rakit dan menaikkan Dewi Bendoro, kemudian mendorongkan ke laut. Beliau berpesan, apabila membutuhkan bantuannya, cukup sebut namanya dan hentakan kaki ke bumi tiga kali.
Kemudian rakit itu kandas di perairan sebelah Utara Madura, tepatnya di desa Nepa. Saat menunggu kelahiran putranya, Dewi Bendoro memanggil Patih Pranggulang seperti mana yang diajarkannya. Akhirnya lahirlah bayi tampan, yang diberi nama Raden Segoro.
Dari kecil, Raden Segoro "Sang Putra Lautan" mempunyai dua mainan, yaitu dua ekor naga berbadan ikan terbang. Namun di kemudian hari, dua ekor naga tersebut dijadikan alat pusaka oleh Patih Pranggulang, bernama Aluguro dan Nenggolo.
Semakin remaja, Raden Segoro semakin lihai bermain silat dan ilmu kanuragannya semakin tinggi. Patih Pranggulanglah yang mengajari semua Kanuragan dan tehnik bermain senjata tajam.Â
Patih Pranggulang juga dikenali sebagai  K Polng oleh masyarakat Madura, karena selalu berpakaan hitam komprang dan kaos putih bergars merah tebal dengan pakai sabuk pk (ikat ikat pinggang yang lebar).
Suatu ketika, kerajaan kakeknya, Medang Kamulan diserang Cina. Maka Raden Segoro dan Patih Pragulang pulang ke Medang Kamulan, ikut membantu menggagalkan invasi Cina kala itu.
Setelah mampu mengusir pasukan Cina, Akhirnya Raden Segoro lebih memilih pulang ke Madura untuk berkumpul bersama ibunya, Dewi Bendoro Agung. Suatu ketika, Raden Segoro bertanya kepada Dewi Bendoro, siapa ayahnya dan dimana sekarang?
Dewi Bendoro tidak mampu menjawabnya dan hatinya menjadi gundah gulana. Akhirnya Dewi Bendoro membawa gundahnya ke sebuah hutan yang bernama Nepa. Beliau bertapa untuk mencapai kemuksaanya.
Selama bertapa di hutan Nepa, beliau dijaga oleh sekelompok kera-kera yang ada di dalamnya. Konon, kera-kera itu adalah prajurit atau pasukan Raden Segoro.
***
Mengenai keberadaan kerajaan Medang Kamulan, para ahli sejarah masih berselisih pendapat tentang keberadaannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H