Akhirnya saya pulang dan berjalan ke arah tempat pemberhentian taksi. Tidak menunggu lama, taksi yang ditunggu sudah tiba. Sebelum turun dari taksi, sang supir menasehati dengan santun,
"Bang, sebaiknya name tag bergambar Anwar itu disembunyikan dulu. Karena situasi politik masih sedang panas."
"Terima kasih atas ingatannya Bang.", jawabku sambil membayar ongkos taksinya.
Sebagai TKI ilegal yang baru sampai dan belum keluar kemana-mana, disempatkan datang ke rumah salah satu tokoh politisi Malaysia itu, adalah suatu keberuntungan tersendiri. Meskipun tidak direncanakan dan tidak dijangkakan sebelumnya.
Bisa juga ianya akan berbuah nasib sial, apabila tertangkap aparatur Malaysia di jalan. Sudahlah pendatang asing ilegal, diketemukan juga name tag tokoh oposisi yang sedang bermasalah dengan pemerintah. Nanti bisa dikategorikan sebagai kasus mencampuri hal politik negara lain.
(Bersambung)
#MenjaringMatahari (2)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H