Akhirnya setelah proses pembuatan paspor selesai, Sang Tekong memberangkatkan saya ke Malaysia lewat Batam. Dari Madura ke Tanjung Priok Jakarta naik bis, dari Jakarta ke Batam naik kapal laut.
Baru dari Batam ke pelabuhan Stulang laut, Johor Baru, naik feri yang memakan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan. Setelah itu, Tekong membawa  saya dan rombongan ke Kuala Lumpur. Enam jam perjalananan dengan bis dari Johor Baru.
Akhirnya saya diserahkan kepada kepala kerja plaster, di proyek bangunan yang berada di Bukit Kiara, Kuala Lumpur. Kepala kerja itu orang Madura, yang mempunyai anak buah sekitar 20 orang.
Barulah saya tahu, bahwa saya ke Malaysia bukan menggunakan visa/permit kerja. Tapi masuknya sebagai turis, yang visa tinggalnya hanya sebulan. Itupun setelah diberitahu, rekan sekamar yang sama-sama dari Madura.
Rupanya saya kena kelentong Sang Tekong. Termakan rayuan dan permainan kata-kata Tekong. Katanya masuk ke Malaysia masuk secara resmi, menggunakan paspor. Memang benar, masuknya resmi sebagai turis. Tapi sebulan kemudian, Â akan over stay dan menjadi ilegal di negara orang.
(bersambung)
#MenjaringMatahari (1)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H