Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Beginilah Pasar di Malaysia Beroperasi Saat Musim Corona

14 April 2020   10:19 Diperbarui: 14 April 2020   19:40 3782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatnya kasus pandemi Covid-19 di Malaysia, membuat pemerintah melanjutkan Perintah Kawalan Pergerakan (Movement Control Order). Sebuah langkah Malaysia dalam membatasi pergerakan warganya, untuk mencegah penularan virus Corona kian merebak.

PKP Covid-19 di Malaysia sudah memasuki fase ketiga. Setiap fase memakan waktu 14 hari, sesuai masa inkubasi virus tersebut. Mulai dari 18-31 Maret, 1- 14 April, dan fase ketiga adalah 15-28 April 2020.

Semua aktivitas dan pergerakan dibatasi, mulai dari pukul 7 pagi hingga 8 malam. Misalnya, transportasi dijalankan ikut waktu yang ditentukan, dan pom bensin ditutup sampai pukul 8 malam saja. Sedangkan pasar dibenarkan beroperasi sampai 12 tengah hari saja.

***
Saya tertarik dengan cara pemerintah Malaysia, dalam mengelola pasar-pasarnya selama musim kawalan pergerakan ini (PKP Covid-19). Mereka sadar, bahwa pasar merupakan salah satu pusat interaksi terbesar, masyarakat Malaysia setiap harinya.

Hanya kepala keluarga atau seorang wakil keluarga saja yang dibenarkan keluar rumah. Dan itu selari dengan kebijakan pemerintah Malaysia, satu mobil satu orang dan tidak melebihi jarak 10 kilometer dari rumahnya.

Pagi tadi, saya berbelanja ke pasar Chow Kit, pasar basah terbesar di Kuala Lumpur. Pasar tersebut merupakan pasar terdekat, dari area saya tinggal.

Pukul 06.30, saya bergegas berangkat naik motor, untuk menghindari antrian panjang. Namun rupanya, sesampai di sana antrean sudah mengular hampir 1 kilometer.

Polisi dan petugas Rela (Hansip Malaysia) sudah mengawal antrean, memastikan semua orang menjaga jarak dan memakai masker. Untuk orangtua di atas 60 tahun, diberikan kemudahan khusus, untuk tidak antre dan terus berkumpul di pintu masuk.

Ada petugas yang membawa masker cadangan, untuk dibagikan kepada yang lupa tidak memakai masker. Di samping itu, masker itu juga dibagikan kepada orang yang memakai masker kain. Agar melapisi masker kainnya, dengan masker yang dibawa petugas kesehatan tadi.

***
Hampir memakan waktu sekitar dua jam, untuk sampai ke pintu masuk pasar. Hati saya bertanya, mengapa membutuhkan waktu yang lama, untuk sampai kepada pintu pasar.

Rupanya, menjelang sampai ke pintu masuk pasar, pengunjung akan melalui dua sekatan. Pertama, Polisi dan Rela akan membagi pengunjung per kelompok. Satu kelompok terdiri dari 30 orang, yang tetap dalam situasi menjaga jarak satu sama lain.

Sekatan kedua ini tepat berada di depan pintu masuk pasar. Kelompok 30 orang tadi, dibagi menjadi dua barisan (tetap jaga jarak). Ada petugas yang mendata, dengan menanyakan nama dan alamat tempat tinggal.

Kemudian, setiap orang diperiksa suhu tubuhnya satu per satu. Sambil menunggu kelompok sebelumnya selesai berbelanja di dalam. Artinya, hanya per 30 orang pembeli yang diperbolehkan berada di dalam pasar.

***

Kemudian ada arahan petugas yang menggunakan pengeras suara, bahwa kelompok saya sudah diperbolehkan masuk ke dalam pasar. Petugas memberitahukan, bahwa setiap kelompok hanya diberikan waktu maksimal 15 menit, untuk proses jual-beli di dalamnya.

Banyak petugas yang memantau di setiap sudut pasar. Untuk memudahkan membedakan antara penjual dan pembeli, setiap penjual dikalungkan tanda pengenal.

10 menit pertama, petugas memberitahukan lewat pengeras suara, bahwa waktu tinggal 5 menit lagi. Semenit sebelum waktu usai, petugas memberitahukan kembali. Sambil petugas-petugas  yang di dalam pasar, memberikan komando, agar segera meninggalkan pasar.

***

Itulah pengalaman pagi tadi, saat berbelanja di pasar Chow Kit, Kuala Lumpur. Pemerintah Malaysia begitu ketat dan mengambil berat keselamatan warganya. Apalagi, langkah ini juga mendapat kerja sama dan dipatuhi oleh setiap lapisan warga Malaysia.

Poin yang saya dapatkan, setiap kebijakan pemerintah terkait pencegahan pandemi akan berhasil. Apabila setiap aparatur negara dan unsur lapisan masyarakat, bersatu padu dan memberikan kerjasama satu sama lain

Apapun, semoga bencana non-alam ini segera terselesaikan. Wabah Covid-19 ini akan segera berakhir, dan aktivitas masyarakat akan normal kembali seperti semula.
Aamiin.

Salam dari seberang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun