[caption id="attachment_207464" align="aligncenter" width="300" caption="Edukasi Untuk Anak Bangsa (dok. pribadi)"][/caption] Malaysia merupakan salah satu negara tumpuan pekerja asing di Asia Tenggara, selain Asia Timur dan beberapa negara Arab di Timur Tengah. Para negara pembekal pekerja asing mulai dari Indonesia sendiri, Vietnam, Kemboja, Filipina, Nepal, Bangladesh hingga Pakistan bersaing dalam berbagai sektor yang di tawarkan negara Malaysia. Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sendiri menguasai di berbagai sektor pekerjaan, baik sektor pembantu rumah tangga, perpabrikan, Konstruksi/bangunan, cleaning service hingga perladangan. Namun ada kalanya para TKI kita di beberapa sektor kalah nilai jualnya, apabila di bandingkan dengan pekerja asing lainnya. Salah satunya adalah dalam sektor pembantu rumah tangga, TKI kita masih kalah bersaing dengan pembantu rumah asal Filipina. Apabila Pembantu rumah asal Filipina dengan mudahnya mendapat gaji RM.1000 ke atas,  sedangkan TKI kita harus setengah memaksa untuk mendapatkan gaji minimal RM.700. Apakah yang membedakan nilai jual antara pembantu rumah asal Filipina dan TKI kita ?  Ternyata  faktor komunikasi dan ekstra keterampilan yang menjadi pembedanya. Pembantu asal Filipina begitu fasih berbahasa Inggris sehingga mempunyai nilai jual tersendiri tidak saja di Malaysia, juga di beberapa negara lainnya. Edukasi Untuk Bangsa Dengan harapan dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para TKI agar mampu meningkatkan potensi diri serta lebih berkeyakinan sehingga  mampu mengangkat martabat TKI di Malaysia serta mampu berdaya saing dalam pasaran tenaga kerja. [caption id="attachment_207466" align="aligncenter" width="300" caption="Antusiasme para TKI terhadap program edukasi (dok.pribadi)"]
Harapan saya mengikuti program edukasi ini, agar supaya mempunyai keterampilan dan kelebihan sehingga lebih berdaya saing dan msmpu mengangkat martabat TKI itu sendiri. Apalagi fasilitas pelatihan kali ini lebih lengkap dan nyaman, sehingga para peserta lebih cepat menyerap ilmu yang diberikan para pengajar.
Lain pula yang disampaikan Dewi Winarti (24), dara manis asal kota gudeg Yogyakarta yang bekerja sebagai babysitter di Kuala Lumpur, mengatakan :
Dengan program ini , waktu libur kerja lebih bermanfaat dan semoga kedepannya Kualitas para teman-teman TKI dapat bersaing secara global serta mampu mengikuti perkembangan informasi dan kemajuan teknologi.
Semoga niat murni para warganegara Indonesia yang peduli terhadap para TKI melalui program Edukasi Untuk Bangsa mampu terealisasikan. Melihat dari kesungguhan mereka dalam memperkenalkan komputer dan bahasa Inggris sebagai sarana Komunikasi terhadap para TKI, dengan harapan untuk meningkatkan mutu SDM para TKI sehingga mempunyai nilai jual lebih. Saya yakin program ini akan memberikan impak dan semangat baru terhadap TKI dan lebih sukses di masa akan datang. Terima kasih kepada program EDUKASI UNTUK BANGSA Salam sukses selalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H