Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kampung Soeharto: Di Antara Konfrontasi dan Hubungan Modern Malaysia-Indonesia

20 Maret 2012   05:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:43 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_167254" align="aligncenter" width="500" caption="Pintu Gerbang Kampung Soeharto (dok.Pribadi)"][/caption] Hubungan Indonesia Malaysia sering kali mengalami pasang surut, Ibarat gelombang selat Melaka yang membatasi Semenanjung Malaysia dan pulau Sumatera. Ada kalanya pasang, tapi masih dalam batas kenormalan dan adakalanya juga surut ketika menghadapi kasus-kasus tertentu yang sering mencorakkan hubungan penting dan akrab kedua negara tersebut. Mulai dari kasus perbatasan baik darat maupun lautan sampai kasus masalah tenaga kerja.

Hubungan Indonesia-Malaysia memang sudah terjalin sejak dahulu lagi, jauh sebelum kita lagi mengenal apa itu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam ataupun Filipina. Karena Kolonialisme jualah kita di petak-petakkan. Kemudian gugusan Nusantaradikotak-kotakkan dan di bagi sesama para kolonial. Belanda yang bagiannya paling besardi Nusantara dari Sabang sampai Merauke diberi nama Indonesia, Kemudian Inggris yang mencaplok Semenanjung Asia, Sabah dan serawak di namakan Malaysia dan juga menguasai Temasik kemudian dinamakan Singapura. Sedangkan Sepanyol yang mencaplok kepulauan Sulu, Mindanao dan Luzon memberikan nama Filipina.

Mengapa Di Namakan Kampung Soeharto? Hubungan Indonesia-Malaysia pernah mengalami detik hitampada tahun 1962-1966, yaitu konfrontasiIndonesia-Malaysia. Ketika itu Indonesia masih di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno dan Malaysia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Tuanku Abdur Rahman. Pada dasarnya inti dari permasalahan konfrontasi ini adalah kekhawatiran presiden Soekarno terhadap trik dan intrik kolonialisme yang ingin bertapak kembali di gugusan Nusantara.

Maka dari itu ketika Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto dan Malaysia di bawah PM kedua yaitu Tun AbdulRazak telah bersepakat serta berusaha untuk menjalin dan membina kembali hubungan Indonesia-Malaysia ke Arah yang lebih baik.Walaupun sebelumnya juga telah di adakan penanda-tanganan dan kesepatan untuk menghentikan Konfrontasi Malaysia-Indonesia pada tanggal 11 Agustus 1966 di Jakarta. Pada masa itu Malaysia di wakili Tun Abdul Razak (Masih Deputy Perdana Menteri) dan Indonesia Di wakili Adam Malik ( Menteri Luar Negeri).

Untuk merealisasikan kesepakatan tersebut, pada tanggal 18 Maret 1971 Presiden Soeharto dan Menteri Luar negeri Indonesia pada waktu itu yaitu Adam Malik telah melakukankunjungan kenegaraan ke Malaysia. Dalam kunjungan tersebut Presiden soeharto juga mengunjungisebuah kampung yang bernama Felda Sungai Dusun yang terletak di perbatasan antaranegeri selangor dan negeri Perak. Dan untuk memperingati hari yang bersejarah tersebut dan juga untuk menghormati Kunjungan kenegaraan tersebut, maka Pemerintah Malaysia telah merubah nama felda sungai Dusun secara resminya menjadi Felda Soeharto

MengenaliKampung Felda Soeharto Felda adalah program pemerintah Malaysia yang hampir sama dengan program transmigrasi. Dan umumnya para penduduk felda iniadalah petani yang kebanyakannya adalah menanam Kelapa sawit dan karet. [caption id="attachment_167255" align="aligncenter" width="404" caption="Nama-nama jalan yang unik di Kampung Soeharto ( dok.Pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_167256" align="aligncenter" width="404" caption="Berbagai Fasilitas di Kampung Soeharto (dok.pribadi)"][/caption] Tanpa terkecuali juga adalah Para penduduk Felda Soeharto ini, yang umumnya terdiri dari keturunan Melayu, Jawa , Banjar dan sebagian kaum India. Felda Soeharto adalah tereletak di perbatasan Perak dan Selangor, yaitu di Kuala Khubu Baharudaerah Hulu Selangor (Selangor) dan Tanjung Malim (Perak). Namun kampung ini masih termasuk dalam kawasan daerah Hulu Selangor, Negeri selangor Darul Ehsan. Untuk mencapai kampung Soeharto ini, kita bisa menggunakan jalan bertol Utara Selatan (PLUS) dan keluar di pintu tol Tanjung Malim yang jaraknya sekitar70 KM dari Kuala lumpur. Kemudian mengikuti arah Kuala khubu Baharu melalui signboard yang ada di setiap persimpangan. Dari Pekan Tanjung Malim ke kampung Soeharto, anda akan melalui Ladang Pisang , Karet dan Ladang Kelapa Sawit sekitar30 KM. Setelah itu anda akan melalui sebuah perkampungan orang asli yaitu Kampung Serigala dan perkampungan tradisional melayu Gedangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun