Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Maskapai Penerbangan Indonesia Menunggu Maut di Malaysia

29 November 2011   10:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:03 2413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_145462" align="aligncenter" width="300" caption="Air asia adalah salah satu saingan Garuda "][/caption] Jika sebelumnya ada dua maskapai penerbangan Indonesia yang begitu dominan dalam melayani rute penerbangan Malaysia-Indonesia yaitu Garuda dan Merpati. Namun sekarang sang Merpati sudah patah sayapnya di Malaysia, Hanya tinggal sang Garuda yang kalah  bersaing dan sedang menunggu nazak di sini. Persaingan tiga penjuru untuk rute Malaysia-Indonesia antara Air Asia, MAS dan Garuda belakangan ini semakin hebat dan begitu ketara. Dengan berbagai promosi yang di tawarkan , ketiga maskapai penerbangan ini begitu sengit bersaing dalam menawarkan harga terendah dan ekstra pelayanan yang berbeda. [caption id="attachment_145463" align="aligncenter" width="188" caption="MAS juga mengaku kalah dengan Air Asia (by google)"][/caption] Ternyata Air Asia sebagai maskapai penerbangan termuda mampu menarik pelanggan lebih banyak berbanding MAS dan Garuda yang lebih kukuh kedudukannya pada dasarnya. Ternyata Air Asia lebih berhasil mempengaruhi pelanggan dengan slogannya " Sekarang setiap orang bisa terbang". Penyebab GARUDA Semakin Di jauhi Pelanggan Sekitar dua juta rakyat Indonesia di Malaysia merupakan pelanggan yang seharusnya di rebut oleh Garuda sebagai maskapai penerbangan milik Indonesia. Di samping juga rakyat Malaysia sendiri yang berulang-alik ke Indonesia atas faktor keluarga atau turis. Tetapi ternyata Garuda tidak mampu mempergunakan peluang dan kesempatan ini, sehingga memaksa Air Asia mengambil alih kedudukan strategis ini. Apakah penyebab dan faktor  Garuda tidak dapat mengambil hati rakyat Indonesia di Malaysia, Di antaranya dalah :

  • Persaingan Harga Tiket Bukan rahasia lagi bahwa Air Asia lahir dan besar dengan promosi ongkos murahnya (low cost). MAS dan Garuda ternyata kalah bersaing dengan Air Asia dalam mempermurah harga tiketnya. Sebagai contoh saya mengambil harga tiket pada tanggal 17 Januari 2012 menjelang Hari Raya Tahun Baru Cina yang jatuh pada tanggal 23 Januari 2012.  Saya mengambil contoh untuk rute Kuala Lumpur -Surabaya, Inilah perbandingannya : * Harga tiket MAS untuk tanggal 17 Januari adalah RM 158 + 203 (tax and fee) menjadi RM 361 * Harga tiket GARUDA untuk tanggal 17 januari adalah RM 475 +161 (tax and fee) menjadi RM 636 * Harga tiket Air Asia untuk tanggal tersebut adalah Rm 134 + 85 (tax, fee and baggage) menjadi RM219 Dari contoh harga tiket di atas , ternyata Garuda adalah yang termahal. Jadi wajar apabila garuda menjadi pilhan terakhir rakyat Indonesia di Malaysia.
  • Banyaknya Penerbangan Dalam Sehari Banyaknya penerbangan dalam sehari untuk rute tertentu juga mempengaruhi pelanggan dalam memilih suatu maskapai penerbangan. Sekali lagi saya mengambil contoh penerbangan tanggal 17 Januari 2012 sebagai perbandingan. * MAS mempunyai 2 penerbangan untuk rute Kuala Lumpur- surabaya dalam sehari *GARUDA mempunyai 2 penerbangan juga untuk rute tersebut dalam sehari. *Air Asia mempunyai 5 penerbangan untuk rute tersebut dalam sehari. Dari banyak tidaknyanya penerbangan dalam sehari tentu kita sudah dapat membayangkan sebuah maskapai penerbangan tersebut menjadi pilihan pelanggan atau tidak.
  • Lamanya Penerbangan Dalam sebuah Perjalanan Untuk rute Kuala Lumpur - Surabaya sebuah penerbangan biasanya memakan waktu antara 1 jam 45 menit sampai 2 jam. Tapi  Garuda sendiri mengambil waktu sampai 4 jam lebih, Mengapa demikian ? Karena untuk rute di luar Jakarta harus Transit terlebih dahulu di bandara Soekarno-Hatta. Bahkan untuk penerbangan ke Sumatera, contohnya adalah Medan . Juga transit di Jakarta terlebih dahulu, sehingga memakan waktu sekitar 4 jam juga. Sedangkan MAS dan Air Asia melakukan penerbangan langsung ke tempat tujuan, sehingga lebih cepat  sampai ke tempat tujuan. Jadi untuk pelanggan yang memiliki waktu terbatas tentu akan melirik kepada MAS dan Air Asia dan akan menutup mata kepada Garuda.
  • Banyak Pilihan Untuk Rute Indonesia Banyaknya pilihan untuk rute tertentu dalam sebuah penerbangan juga mempengaruhi animo pelanggan untuk memilih terbang bersama maskapai tertentu. * MAS hanya memilik  hanya memiliki 6 rute penerbangan secara langsung tapi hanya tertumpu di Sumatera, Jawa dan Denpasar saja. *Air Asia memiliki 13 rute penerbangan secara langsung meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. *Sedangkan GARUDA memiliki akses rute ke seluruh Indonesia dari Kuala lumpur, tapi semuanya harus Transit terlebih dahulu di Jakarta.

Itulah alasan- alasan mengapa maskapai penerbangan kebanggaan kita yaitu Garuda seperti sedang menunggu kematiannya di Kuala Lumpur. Besar harapan kepada pihak Garuda agar meneliti kembali kebijakan-kebijakan pelayanannya terhadap pelanggannya di Malaysia. Dan Semoga Garuda mampu terbang lebih jauh, lebih cepat dan terpercaya pada masa akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun