[caption id="" align="aligncenter" width="740" caption="By ultraiman.fotopages.com"][/caption]
Menemani resahmu di tepian Dataran Merdeka
Memberikan seribu makna bertekak dengan rasa
Dalam pandangan kecilmu tersimpan sejuta cipta
Dalam getar suara lirihmi tertahan sebongkah luka
Aku ikuti saja caramu membelah kehidupan
Aku ikuti saja bicaramu mengakali ranjau terbentang
**
Sahabat Hatiku !!
Wajahmu seketika langsung berubah
Di saat beberapa anak kecil lewat mencelah
Anak matamu liar mengikuti gerak mereka
Air matamu tergenang pasrah memenuhi kelopak mata
Ku rengkuh tanganmu memberikan semangat lama
Ku renung matamu menyelami desah memori yang ada
**
Sahabat Hatiku !!
Di Bawah temaram lampu-lampu kota
Ku biarkan ceritamu terkumpul di dada
Ku biarkan perasaanmu tertumpah seketika
Ada rasa yang tersekat
Ada makna yang terencat
Kubisiki sambil meraba nuranimu
Hidup ini adalah suara-suara terpenjara
Yang menjerit meronta mengharapkan kebebasan
Tersandera dalam penantian di saat-saat menunggu hukuman
**
Sahabat hatiku !!
Sudahlah lupakan saja cerita lapuk yang membelenggumu
Jangan jadikan sandaran yang membatasigerakanmu
Karena langkah seterusnya terletak dalam genggamanmu
Perlu kau ingat Sahabat Hatiku !!
Jangan biarkan nafsu menguasai akalmu
Karena nafsu adalah pembunuh kebijaksanaan
Karena nafsu adalah pembunuh kebenaran dan keikhlasan
Jangan kau tebarkan senyuman lugumu
Di pentas dunia yang penuh kepura-puraan
Karena dusta dan wangian tipu daya mampu membutakan mata
Dan perangkap halusnya senantiasa memenuhi ruang dosa
**
Sahabat Hatiku !!
Terkadang kebaikan tidak punya tempat di dunia
Kebaikan hanya akan menyusahkan banyak cerita
jangan kau bermimpi menjadi putihnya manusia
Sedangkan mereka-mereka menjadi Syetan dalam senyuman
Pulanglah Sahabat Hatiku !!
Esok kita lanjut cerita taqdir yang terjual murah
Tidurlah agar kau sempat bermujahadah mencari Hidayah_Nya
Ku lantunkan do'a bersama sejuta mawar dari segenap persada
Semoga terhampar Kebenaran menyatu hasrat di makam ihsan
Serta jalan lurus dan terang terentang di hadapan
**
Kuala Lumpur, 30/03/2011
Teristimewa buat seseorang yang senantiasa ku ikuti cerita hidupnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H